Di tengah merebaknya pandemi COVID-19, para pelaku industri hiburan Tanah Air memutar otak agar bisa tetap berkarya. Maka dari itu, muncul penyelenggaraan event secara online.
Kendati demikian, masih ada beberapa event yang digelar secara offline di tengah pandemi. Namun, harus memperhatikan berbagai macam hal, terutama soal protokol kesehatan.
�Secara perencanaan, jelas masing-masing punya karakter yang berbeda. Cuma, kalau di masa pandemi ini ada effort yang dikeluarkan lebih dalam penyelenggaraan event,� ucap Safiq sebagai Sekretaris Jenderal Backstagers dalam wawancara dengan Eventori.
Backstagers Indonesia merupakan salah satu komunitas event terbesar di Indonesia, yang terbentuk pada 2013. Sampai sekarang, Backstagers cukup banyak menyelenggarakan berbagai event.
Kata Safiq, ada cukup banyak hal yang harus disediakan oleh pihak penyelenggara, apabila ingin menggelar event secara offline di tengah pandemi.
�Satu, kita harus menjaga protokol kesehatan. Kedua, gak bisa lagi penonton berkerumun, yang bisa kita lakukan drive in concert, pembatasan yang masuk berapa, physical distancing, kita siapin hand sanitizer,� ungkap Safiq.
�Kita butuh effort yang besar, belum lagi perizinannya yang masuk kalau mau aman kita antigen dulu sebelumnya, yang di dalam biar gak cemas, kita gak mau ada cluster baru di pandemi ini,� sambungnya.
Begitu juga untuk konser online, tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Namun, salah satu penghambatnya adalah kualitas sinyal.
�Yang offline aman gak ada protokol kesehatan buat penonton, tapi ada buat pelakunya. Online itu kita kadang tidak bisa memastikan 100 persen jaringan akan aman, karena ada kalanya jaringan ini naik turun. Kadang di daerah yang susah, gak bisa nerima sinyal semua bagus. Online juga effort-nya lumayan,� pungkasnya.