Mengenal The Strokes, Keniscayaan dalam Musik Rock 2000an

Mengenal The Strokes, Keniscayaan dalam Musik Rock 2000an

Posted: Jul 21, 2023

The Strokes akan tampil di We The Fest 2023 hari pertama, Jumat tanggal 21 Juli 2023. Ini merupakan kunjungan pertama mereka ke Indonesia.

"The Strokes: Where sonic pioneers paint music's timeless masterpiece, leaving a lasting legacy on hearts worldwide. Their vibrant melodies resonate through generations, inspiring creativity across music history." 

The Strokes akan tampil di We The Fest 2023 hari pertama, Jumat tanggal 21 Juli 2023. Ini merupakan kunjungan pertama mereka ke Indonesia.

Mungkin banyak dari kalian yang nggak begitu mengenal band asal New York ini. Tapi, satu hal yang pasti, mereka ini yang mengembalikan kejayaan Rock n Roll, atau mungkin Garage Rock, di tengah persaingan Britpop, Grunge, dan juga white-washed boyband seperti Backstreet Boy.

Yaa, pada medio 90an sampai 2000an awal memang musik-musik itu yang lagi digandrungi. Namun secara mengejutkan, 5 pemuda yang menamakan diri mereka sebagai The Strokes muncul dengan album Is This It. Semua citra industri yang dibangun saat itu diputar 180 derajat oleh mereka.

Mereka mendobrak, hadir dengan dandanan yang effortless dan rambut gondrong berantakan. Mengembalikan keniscayaan musik Garage Rock dan Rock and Roll era 60-an. Bahkan, ada yang menyebut munculnya The Strokes ini adalah Post Punk Revival.

Muncul Sebagai Influencer Bagi Band-Band Besar

The Strokes adalah band yang digandrungi musisi-musisi lain. Di Indonesia sendiri, banyak banget yang mengagumi mereka. Sosok pengagum The Strokes ini hadir dengan nama The Mets yang berisi Iga Massardi, Romantic Echoes, Awan .Feast, Randy Nidji, Kuya The Panturas, dan Mulyadi Natakusumah The Brandals. Mereka melakukan tribute show untuk menyambut The Strokes di Jakarta,

Tapi, di belahan dunia sana, band-band besar lahir atas kekaguman dengan The Strokes. Bisa dibilang, kalau nggak ada Julian Casablanca dkk, mungkin nggak ada Arctic Monkeys, The Killers, The 1975, Idles, Franz Ferdinand hingga The Vaccines.

Pentolan Arctic Monkeys bahkan secara terang-terangan mengatakan kalau sangat mengagumi mereka, terutama Julian Casablanca. 

Ya, The Strokes memang seberpengaruh itu terhadap perkembangan musik Rock 2000-an

Jenius dalam Meramu Musik

Jujur, ini gue mengakui banget. Kalau lo benar-benar mau mengadopsi musiknya The Strokes ke band lo, rasanya mustahil. The Strokes nggak ada yang bisa ditiru. Mereka tetap mereka HAHAHA.

Kejeniusan mereka terlihat di album pertama, Is This It. Penulisan lirik yang menceritakan kehidupan New York, dan direpresentasikan dengan sound yang lo-fi. Ditambah distorted vocal yang kini jadi ciri khas Julian Casablanca, The Strokes berhasil mencuri perhatian pada waktu itu.

Sampai sekarang, setidaknya banyak konten YouTube yang membedah aransemen musik The Strokes secara teoritis. Karena memang semenarik itu. Kenapa menarik? Karena tak terdengar rumit, namun jika diimplementasikan ternyata serumit itu. Hahaha.

Single “Last Nite” yang Menandakan Era Baru Musik Rock

Ini adalah single utama dalam album debut mereka Is This It. Lagu inilah yang menjadi penyelamat para remaja rambut gondrong dengan celana jeans skinny untuk kembali terlihat keren di tongkrongan mereka.

Bahkan, Iga Massardi mengakui secara terang-terangan kalau dirinya tetap pede dengan celana skinny karena The Strokes.

Mereka berhasil menjadi pemimpin utama untuk gelombang baru musik Rock, dan tentu saja nilai Rock and Roll secara menyeluruh.

Last Nite tentu saja akan menjadi single yang wajib untuk masuk dalam setlist The Strokes di setiap panggungnya, termasuk di We The Fest 2023 nanti. Semoga…

Bukti Nyata Setelah Puluhan Tahun

Dua puluh tahun setelah rilis album debutnya, akhirnya The Strokes menyabet Grammy Awards kategori album rock terbaik melalui The New Abnormal. Ini adalah album keenamnya, dan ketika muncul memang mencuri perhatian banyak orang.

Butuh waktu 20 tahun buat The Strokes akhirnya "diakui" sebagai keniscayaan musik Rock.

Kurator Grammy yang bertugas di kategori Best Rock Album nggak tanpa alasan untuk menempatkan The New Abnormal dalam daftar nominasinya.

Album ini seakan bentuk sempurna The Strokes, setelah fase aktif dan hiatus mereka. Bahkan, banyak yang menganggap album ini sebagai momen restart bagi The Strokes dan juga rock and roll secara utuh, terlebih di tengah masa pandemi waktu itu.

Ya, memang benar sih. Dimulai dari Is This It yang super duper raw, lalu Room On Fire, First Impression of Earth, lalu hiatus 5 tahun dan muncul lagi dengan album Angles yang sedikit berubah warna musiknya, disusul oleh Comedown Machine yang super duper elektronik, dan ditutup dengan sempurna oleh The New Abnormal.

The Strokes adalah oase untuk musik Rock, dan selalu berhasil tampil ‘keren’ dari masa ke masa, seakan nggak ada penurunan karir. Terus menanjak, dan nggak pernah berhenti.

Semoga, hadirnya mereka di panggung We The Fest 2023 nanti akan menyalurkan energi untuk anak-anak band dan musisi muda untuk selalu tampil keren dengan berkarya. Semoga…

Writer: Cakra Mahardhika Kevlana
TAGS:Music,The Strokes
SHARE
Recommendation Article