Menulis lagu rohani dan disukai banyak orang memang bukanlah hal yang mudah, bahkan banyak generasi muda yang sudah tidak menyukai lagu-lagu rohani, namun hal tersebut tidak mematahkan semangat para musisi yang tetap membuat lagu rohani yang dapat dinikmati semua generasi.
Seorang musisi muda peraih Anugerah Musik Indonesia (AMI) Award untuk Karya Produksi Lagu Berlirik Spiritual Nasrani Terbaik, yaitu Stevan Pasaribu menyampaikan beberapa alasan dirinya membuat lagu bernuansa rohani dalam wawancara eksklusifnya bersama Eventori.id.
Stevan mengungkapkan bahwa alasan dirinya membuat lagu bernuansa rohani adalah untuk mempersembahkan lagu pujian untuk Tuhan, ketika membahas tentang tantangannya menjadi musisi rohani, Stevan menjawab dengan santai bahwa menurutnya tidak ada tantangan, karena bagi dia apabila kita sunguh-sungguh bernyanyi untuk Tuhan, maka Tuhan pun akan senang.
“Karena ingin mempersembahkan satu lagu pujian untuk Tuhan. (Tantangannya) gak ada sih, ketika kita memang sungguh sungguh ingin bernyanyi untuk Tuhan, Tuhan pasti senang mendengarnya,” jelas Stevan.
Sedangkan musisi rohani senior yaitu Sidney Mohede, menjelaskan bahwa alasan dirinya menjadi musisi rohani adalah karena dia percaya semua talenta berasal dari Tuhan dan kembali kepada Tuhan.
“Dasarnya karena saya percaya semua talenta, semua bakat itu berasal dari Tuhan dan untuk Tuhan. Karena memang saya dari awal pelayanan atau ada di industri musik ini di rohani,” jelas Sidney.
Sumber: https://www.instagram.com/p/CUSmPozBbLg/
Tantangan menjadi musisi rohani.
Sidney menjelaskan bahwa menjadi musisi rohani di Indonesia adalah sebuah tantangan yang berat, karena memang peminat musik rohani di Indonesia sangat sedikit, begitu pula dengan yang mendengarkan lagu-lagu yang disebutnya sebagai pujian penyembahan.
“Karena saya di musik rohani, secara market-nya itu dalam industri musik itu sangat luar biasa kecil, dari ratusan juta penduduk Indonesia yang kristen nasrani itu tidak besar karena kita minoritas dan jenis tipe musik rohani yang kita buat juga sebenarnya niche, karena dari sekian banyak orang kristen pun tidak semua orang mendengarkan musik yang kita sebut sebagai pujian penyembahan, itu tantangannya menjadi musisi rohani di Indonesia,” jelas Sidney.
Stevan kemudian juga menjelaskan bahwa baginya pemilihan lirik untuk lagu rohani memang tidak bisa sembarangan, harus dari hati dan benar-benar khusyuk agar lirik yang dituangkan benar-benar datang dari Tuhan.
“Pemilihan lirik yang benar-benar khusus untuk Tuhan itu susah, ketika membuat lagu rohani hati kita benar-benar khusyuk dulu dan memang benar-benar lirik yg datang dari Tuhan. Hati yang tulus, berdoa dan serahkan semua ke Tuhan” sambung Stevan.
Setuju dengan pernyataan tersebut, Sidney juga menyampaikan bahwa membuat lagu rohani harus didasari hubungan yang otentik kepada Tuhan, bukan hanya sekedar menuliskan kata-kata fiksi.
“Untuk membuat lagu rohani harus terbuat dari hubungan yang authentic kepada Tuhan. Mengagungkan dan pengaguman yang real kepada Tuhan itu yang harus dilakukan, jadi bukan sekedar menuliskan kata-kata saja, yang sekedar dibuat secara fiksi tetapi benar-benar harus dibangun dari sebuah kehidupan kerohanian yang nyata,” sambung Sidney.
Cara membuat musik rohani yang disukai anak muda.
Dalam membuat lagu rohani yang dapat disukai oleh banyak anak muda, Stevan memberikan saran untuk membuat lagu rohani dengan nada kekinian dan bisa membuat senang serta berserah. Lalu dirinya juga mengungkapkan untuk tetap bekerja di ladang Tuhan dan menjadi terang di tengah dunia yang gelap.
“Harus membuat lagu rohani yg nadanya kekinian dan bisa membuat hati gembira dan berserah. Tetaplah bekerja di ladangnya Tuhan, jadilah terang di tengah-tengah dunia yang gelap,” pungkas Stevan.
Selain Stevan, Sidney juga memberikan saran bahwa dalam membuat lagu rohani bukan hanya memikirkan lagu yang enak untuk didengar, melainkan juga bagaimana lagu tersebut dapat menghubungkan generasi muda dengan Tuhan.
“Mungkin dari lagu yang kita tulis ini mereka bisa dihubungkan kepada Tuhan. Sehingga mereka mendapatkan perspektif yang lain, dari segi rohani, dari segi spiritual. Bukan cuma sekedar membuat lagu yang cakep, yang bagus untuk didengar, it’s about connecting the young generations to the god,” jelas Sidney.
Walaupun demikian, Sidney juga menyampaikan bahwa tetap harus mengikuti perkembangan zaman yang ada, agar musik yang dibuat dapat sampai dan menarik perhatian para generasi muda.
“Tapi tetap kita harus mengikuti zaman, kita harus mendengarkan apa yang sedang disukai dari segi produksi, musik, suara, dan melodi, sehingga dapat menarik perhatian generasi muda,” ungkap Sidney.
Harapan kepada musisi rohani di Indonesia
Sidney kemudian menutup obrolan dengan memberikan harapannya kepada seluruh musisi rohani yang ada di Indonesia, menurutnya yang terpenting adalah bagaimana para musisi rohani untuk memfokuskan kembali mata kepada Tuhan, serta mengembalikan kembali pemberiannya dengan hidup, lagu, serta musik yang dibuat.
“Harapan saya buat teman-teman yang benar-benar ingin memberikan hidupnya dalam menjadi musisi rohani ini bisa fokuskan mata kalian kepada Tuhan, karena semua yang memberikan talenta, bakat semua dari dia dan alangkah luar biasanya melalui hidup kita, lagu kita, musik kita dapat memberikannya kembali kepada sang pencipta kita,” pungkas Sidney.
Sulit memang menjadi musisi rohani, bukan hanya sedikitnya pasar serta kurangnya minat dari generasi muda, melainkan juga bagaimana menemukan kata-kata yang benar-benar nyata dari Tuhan, namun memang apa yang kita punya hanyalah pemberian dan alangkah bahagianya jika dapat kita kembalikan kepada Tuhan.