Menyalakan harapan di tengah keterbatasan

Menyalakan harapan di tengah keterbatasan

Posted: Jan 22, 2022

Manusia bisa dikalahkan tetapi tidak akan pernah bisa dihancurkan. Masih segar di ingatan kita tentang kisah Steve Jobs & Apple, Jobs yang drop out dari kuliah dan dia memulai usahanya dari garasi rumah membawa Apple menjadi perusahaan ternama, kemudian dalam office politik jobs justru di tendang keluar dari perusahaan yang di bangunnya walaupun akhirnya dia bisa kembali mengambil alih Apple dan menjadikan Apple perusahaan raksasa di dunia.

Manusia bisa dikalahkan tetapi tidak akan pernah bisa dihancurkan. Masih segar di ingatan kita tentang kisah Steve Jobs & Apple, Jobs yang drop out dari kuliah dan dia memulai usahanya dari garasi rumah membawa Apple menjadi perusahaan ternama, kemudian dalam office politik jobs justru di tendang keluar dari perusahaan yang di bangunnya walaupun akhirnya dia bisa kembali mengambil alih Apple dan menjadikan Apple perusahaan raksasa di dunia. Dimasa kejayaan jobs dan perusahaannya, dia justru dipanggil sang Mahakuasa, meninggal di usia yang relatif muda. manusia senantiasa dihiasi oleh tragedi. Itu sebabnya kehidupan adalah drama yang tak pasti.

Hari ini sebagian besar manusia merasa dikalahkan kembali. Setelah dekade-dekade keangkuhan teknologi kita kembali diingatkan bahwa manusia hanyalah insan yang rapuh. Kegemilangan menaklukkan bumi dan kejayaan mencapai ruang angkasa takluk oleh virus yang penyebarannya memanfaatkan globalisasi. Ironisnya virus tersebut berhasil mengisolasi manusia sebelum manusia mampu mengatasinya.

Berdiam diri di rumah dan menjaga jarak sosial, jadi juru selamat sebelum obat dan vaksin ditemukan. Kita seolah menyerah dengan pasrah tetapi itu adalah partisipasi sosial global yang paling mungkin dilakukan untuk menghambat penyebaran virus corona. Sementara tenaga medis terus mempertaruhkan hidupnya setiap hari, kita menjaga semangat mereka dengan membentengi diri.

Kemanusiaan lebih mudah terketuk dalam situasi yang tak dikehendaki. Dokter dan perawat jadi pahlawan tiada kenal takut. Ojek online, pedagang kebutuhan pokok dan aparat-aparat yang bertugas jadi pejuang tidak kenal lelah. Relawan dan dermawan terus bermunculan. Dunia mungkin beristirahat tetapi sebagian terus berusaha menyalakan harapan.

Sepanjang peradaban, manusia menghadapi berbagai wabah, perang dan bencana alam yang menghancurkan. Inovasi selalu mengambil tempat istimewa dalam kebangkitan kembali manusia. Tidak hanya mampu memperbaiki kerusakan yang terjadi, inovasi mampu membawa manusia pada evolusi teknologi masa depan. Seperti vaksin-vaksin yang lahir setelah wabah. Atau teknologi komunikasi yang justru menemukan momentumnya pasca Perang Dunia. Semuanya didasari keinginan mulia menciptakan dunia yang lebih baik.

Eventori lahir di tengah ujian istimewa ini. Layaknya bayi yang baru belajar merangkak, kami sudah dipaksa berlari sebelum waktunya. Industri event dan pertunjukan yang hidup dari keramaian penonton tentu saja jadi korban pertama pandemi. Sementara kami yang berusaha memudahkan para pelaku industri dan masyarakat untuk terkoneksi dengan cepat dan tepat, harus merespon krisis ini dengan bijak. Alih-alih pesimis, kami justru optimis, ketika badai ini bisa dilewati maka pelangi indah menunggu kita di ujung sana.

Dengan segala keterbatasan, kita harus membangun sudut pandang berbeda. Bahwa kita bukan sekedar penyintas yang ingin selamat. Kita adalah peselancar yang menunggu ombak besar yang kelak mengantarkan kita pada kejayaan. Persistensi jadi kata kuncinya. Kegigihan kita untuk menjaga asa. Kreativitas menjadi energinya. Memanfaatkan sempitnya ruang untuk terus berkarya. Jika kita mampu bertahan di masa krisis maka kesuksesan akan menjemput kita setelahnya.

Kami ingin menyebarkan semangat yang sama ke seluruh pelosok Nusantara. Dunia boleh berhenti sejenak tetapi Indonesia harus tetap berkarya. #DirumahAjaChallange dari Eventori bersama Universitas Indonesia & kemendikbud menantang teman-teman kreatif untuk unjuk kebolehan Singing, Dancing, Comedy serta MC dan Presenting. Lewat challenge ini kami berharap menemukan talenta-talenta yang menjadi pemenang di saat krisis. Terlatih menghadapi tekanan, mampu mengelola diri dalam kesuksesan.

Pandemi ini menghantam kita tanpa pandang bulu. Menghajar yang besar melumat yang kecil. Tetapi kita menolak untuk dihancurkan. Para pekerja Event, Para Artis, Para pekerja Industri Kreatif, kita semua adalah peselancar tangguh, gelombang pandemi ini adalah ombak besar yang akan melahirkan karya karya kita para peselancar kreatif.

Sebab kita percaya, setelah sunyi mencekam dunia akan kembali dipenuhi gelak tawa dan karya karya kita.

Writer: Dadi Krismatono
TAGS:Opini
SHARE
Recommendation Article