Jika kamu pecinta musik metal dan suka dengan band seringai gue yakin lo pasti pernah melihat penampilan Arian dkk di sebuah tempat bernama @america lewat platform YouTube.
Tapi satu hal yang pasti, menyaksikan kembali video lawas itu bisa jadi merupakan suatu pengalaman yang cukup membuat ngilu dan hanya perlu ditonton sekali seumur hidup, kecuali bagian dimana Arian memamerkan skill stand-up miliknya (bahkan ada kompilasi yang hanya menampilkan potongan jokes Arian pada acara tersebut).
Satu hal yang membuat penampilan seringai menjadi tidak menarik adalah absennya arena moshpit di depan panggung yang mungkin bisa dibilang menjadi bagian dari aksi pertunjukan selain panggung, visual dan juga lighting
Apa itu Moshpit dan Moshing?
sumber unplash
Moshing dan Moshpit merupakan kata dengan dua arti yang berbeda namun masih memiliki irisan yang sangat kuat karena secara harfiah moshpit merupakan spot pada suatu konser yang digunakan penonton untuk melakukan tarian ini.
Hal ini merupakan bentuk ekspresi yang dilakukan dengan sebuah gerakan tari yang sangat mengandalkan otot karena tarian ini didominasi oleh dorongan dan benturan antar satu penonton dengan penonton lainnya.
Maka dari itu tidak mengherankan jika moshpit pasti didominasi oleh laki-laki yang mengekspresikan dirinya dengan buas.
It’s a Man’s Man’s World
Meski didominasi oleh laki-laki bukan berarti area moshpit merupakan area yang terlarang bagi wanita karena tidak jarang kamu dapat menemukan wanita yang berada di tengah moshpit dan mengekspresikan diri dengan liar di antara laki-laki.
Tapi tentu wanita yang berada di tengah moshpit sudah paham dengan konsekuensi yang akan diterima dan area moshpit tetap menjadi area yang tidak ramah bagi wanita.
Terlebih kadang beberapa area moshpit dijadikan tempat bagi mereka yang ingin mencoba gagah-gagahan yang marah kalo kesenggol dan ga memikirkan konsekuensi serta kepentingan orang lain yang hanya ingin menikmati musik secara khusyuk.
Tidak Semua Genre Musik Dapat Menjadi Area Moshpit
Untuk genre musik seperti metal, punk, hardcore atau apapun yang memiliki tempo dan agresivitas tinggi tentu saja tarian ini menjadi hal penting dan merupakan bagian dari pertunjukan.
Namun untuk genre lainnya, hadirnya moshpit di depan panggung merupakan hal yang bisa dibilang mengganggu dan merusak kenyamanan bagi orang-orang yang datang dengan niat murni untuk menikmati musik secara utuh.
Baca Juga
Mungkin terdengar aneh jika kita melihat area moshpit di tengah musik mid tempo yang jauh dari definisi kata “musik keras”.
Tapi sial, hal ini nyata terjadi. Yang terbaru terjadi di acara evoria di mana the adams dan the upstairs menjadi salah dua headliner dan penonton melakukan moshing pada lagu waiting dan disko darurat sedikit lucu tapi itulah yang terjadi.
Tapi, hal tersebut tidak lagi menjadi lucu jika ada ruang-ruang aman yang terinvasi dimana ruang aman ini merupakan tempat aman bagi mereka yang ingin menikmati konser secara utuh.
Hal ini menjadi semakin tidak lucu ketika kita semua tahu jika the adams dan the upstairs merupakan musisi dengan segmentasi pendengar wanita dan pria yang seimbang.
Tentu bagi wanita yang datang untuk menikmati the adams dan the upstairs dan memilih barisan depan agar dapat sing a long secara optimal tidak akan menyangka jika akhirnya mereka akan terjebak di area moshpit dimana mereka tidak tahu konsekuensi apa yang akan mereka hadapi.
Terjebak di antara moshpit mungkin bisa menjadi pengalaman traumatis bagi mereka meski tidak ada sesuatu yang buruk terjadi di sana. Hal itu tentu dapat menjadi alasan utama bagi mereka untuk tidak lagi datang menghadiri konser.
Meski sebuah acara musik merupakan tempat terbaik untuk mengekspresikan diri bukan berarti kamu dapat melakukan apapun sesukamu karena selalu ada batasan yang harus kamu hargai.
Last but not least, moshing dan crowd surf itu katro kalo musiknya nggak nyambung dan mengganggu orang lain.