Muhammad Rivai, Penulis Lagu Asal Balikpapan yang Lagunya Dinyanyikan Penyanyi Era 80-an

Muhammad Rivai, Penulis Lagu Asal Balikpapan yang Lagunya Dinyanyikan Penyanyi Era 80-an

Posted: Jan 22, 2022

-

Muhammad Rivai atau akrab disapa Yaya merupakan seorang penulis lagu sekaligus pemain organ tunggal asal Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pada 1983 setelah lulus SMA, Yaya bergabung dengan band sebagai lead gitar di Malang, Jawa Timur. Pada 1991, dia kembali ke kampung halamannya dan kembali bergabung dengan band sebagai pemain bass.

''1999 ada yang menawarkan pinjaman lunak untuk modal usaha organ tunggal, melihat prospek bagus kedepannya. Saya yang tak bisa bermain keyboard, meyakinkan diri harus bisa. Maka sejak itu, saya alih profesi sebagai pemain organ tunggal,'' ucap Yaya dalam wawancara dengan Eventori.

Sebagai pemain organ tunggal, Yaya dipercaya untuk mengiringi musisi terkenal saat bernyanyi di acara sebuah partai. Beberapa di antaranya adalah Ita Purnamasari, Vina Panduwinata, dan lainnya.

Sedangkan sebagai penulis lagu, Yaya mulai menulis pada 2003. Dia merasa tergerak untuk melakukan hal tersebut, saat melihat orang-orang yang rutin memproduksi lagu.

�Tergerak hati ingin bisa seperti teman-teman seniman di kota Makassar dan Parepare yang memproduksi lagu daerahnya setiap 3 sampai 4 bulan. Kenapa kami di Kalimantan Timur� tidak berpikir untuk berbuat serupa?,� ungkap Yaya.

�Maka, dengan sedikit bekal pernah beberapa kali menulis puisi semasa di SMA, saya lakukan apa yang musti dilakukan untuk membuat sebuah lagu. Tak ada yang mengajarkan, hanya pengalaman selama menjadi anak band yang secara tidak langsung membekas di benak,� sambungnya.

Pada 2004, Yaya sempat vakum menciptakan lagu. Pada 2017, dia memulai itu kembali sampai sekarang. Salah satu lagu yang diciptakan olehnya menjadi konten YouTube artis era 80-an H. Ade Putra.

�Satu apresiasi yang juga sangat berarti buat saya adalah saya membuat aransemen terhadap lagu yang cukup fenomenal karya Rudi Insani berjudul �Ibu� yang dinyanyikan Liefah. Semua saya anggap karena anugerah Tuhan semata,� jelas Yaya.

Lantas, apa harapan Yaya sebagai penulis lagu dan pemain organ tunggal?

�Harapan sebagai pemain organ tunggal, mungkin tak banyak bisa dilakukan, mengingat semakin banyak pemain-pemain muda berbakat dengan kemampuan menguasai teknologi yang ada sekarang,� ujar Yaya.

�Sebagai� pencipta lagu, tentu saya berharap bisa lebih dikenal luas. Di samping saya mempersiapkan materi lagu untuk putri saya yang sekarang berusia 12,5 tahun dengan bakat bernyanyinya,� lanjutnya.

Writer: Abdullah Arifin
TAGS:Artis / Talent
SHARE
Recommendation Article