Setelah melalui masa transisi yang penuh tanda tanya, band rock asal Banjarmasin, MURAM, kembali mengukuhkan eksistensinya. Lewat single baru bertajuk “Parade Hujan”, mereka bukan cuma merilis lagu baru, tapi juga memperkenalkan vokalis baru, Richy Petroza, ke publik. Single ini resmi dirilis pada 13 Juni 2025 melalui label demajors, dan siap mengguncang semua platform musik digital.
Parade Harapan yang Absurditasnya Meninggalkan Luka
“Parade Hujan” adalah gambaran kegelisahan kolektif: tentang harapan yang tak lagi suci, informasi yang menyesakkan, dan kerakusan manusia yang makin terasa biasa. Dalam lirik-lirik tajam dan nuansa musik yang kelam, MURAM mempertanyakan: masihkah kita manusia? Ataukah kita hanya monster berbaju manusia?
Lagu ini menjadi seperti doa yang lirih namun mengguncang—sebuah permohonan agar nurani manusia tak benar-benar tandus. Seperti tanah yang retak menanti hujan, MURAM menyuarakan keresahan itu dalam irama yang berat, tajam, dan menghantam.
Richy Petroza: Suara Baru, Energi Baru
Kehadiran Richy Petroza bukanlah tanpa jejak. Ia dikenal di skena musik bawah tanah Kalimantan Selatan lewat keterlibatannya di Primitive Monkey Noose, Bagak!, dan Karengkang, juga melalui berbagai kegiatan kolektif seperti Batulicin Connection dan Bertuah Records.
Richy membawa vokal yang serak, kuat, dan penuh emosi. Sebuah tambahan energi yang memperkuat karakter MURAM sebagai band yang tidak hanya berat secara sonik, tapi juga dalam gagasan.
“Parade Hujan adalah cermin. Tentang diam yang gaduh, tentang perayaan luka yang sulit untuk disembuhkan,” ujar Richy di sela proses rekaman.
Diproduseri oleh MURAM sendiri, lagu ini menyuguhkan riff berat, ketukan yang menggulung, dan atmosfer kelam yang siap menggetarkan ruang dengar siapa pun yang mendengarkannya.
MURAM: Rock Penyambar Nurani dari Selatan
Sejak berdiri pada 2019, MURAM dikenal sebagai band strong rock dari Banjarmasin yang dihuni oleh pelaku-pelaku senior di skena musik Kalsel. Ada Feriza Manuwu, pengelola Hollow Labs Studio sekaligus motor penggerak banyak kegiatan kolektif; Awlia, drummer yang telah berkecimpung lebih dari dua dekade; serta Erwin, gitaris berpengalaman dari band Scope dan Kunci.
Mereka juga punya basis penggemar yang kuat: Kuda Liar—para penikmat musik keras yang militan dan setia. Musik mereka berat, padat, penuh kritik sosial, dan tetap menyimpan sisi emosional yang dalam.
MURAM sebelumnya telah merilis album penuh “Raung Selatan” dan EP “Rock Penyambar Nalar”. Kini, dengan formasi baru dan energi yang lebih menggelegar, mereka membuka babak baru penuh semangat dan keresahan yang makin terartikulasi.
“Parade Hujan” kini sudah tersedia di semua platform streaming digital. Saksikan juga video musiknya di kanal YouTube MURAM Official.