No one expected how Nadin Amizah bisa bawain lagu “Bertaut” di pangkuan ibunya. Hampir tiga ribu orang yang menyaksikan konser “Selamat Ulang Tahun” Nadin Amizah tersentuh dengan momen ini. Nangis bareng? We do!
Tapi emang konsernya tuh isinya roller coaster banget. Sedih, senang, balik lagi ke sedih dan gitu-gitu terus. Kita juga dimanjain sama set panggung dan konsep yang luar biasa. Kudos Nadin!
So, lemme tell a story about konser “Selamat Ulang Tahun”. Gow…
Hampir 3 ribu pasang mata yang nonton Nadin
Tepat di Hari Ibu, Nadin Amizah menggelar konser the first solo concert-nya yaitu “Selamat Ulang Tahun”. Dihadiri oleh 2.800 orang yang memenuhi Basket Hall, penonton disuguhin sama rangkaian memori-memori Nadin lewat pertunjukan di atas panggung. Openingnya langsung dimulai dengan visualisasi memori Bunda Intan, Ibu kandung dari Nadin Amizah dan dilanjut dengan “Intro”.
Welcome to this world, Nadin!
Penampilan “Intro” membawa penonton hanyuuut ges. Dengan memperkenalkan karakter Nadin Amizah kecil, Bunda, keluarga kecilnya, hingga karakter si Ayah, yang ditampilkan menjadi sosok hitam sepanjang lagu, menuntun seluruh adegan berputar mundur menuju proses kelahiran, yang juga menjadi pertanda bahwa konser “Selamat Ulang Tahun” resmi dibuka dengan turut mengajak seisi hall menyanyikan nyanyian Selamat Ulang Tahun bersama-sama dengan lantang.
Digendong Ibu memang paling the best!
Dari awal aja udah bikin hanyut yeaaa. Okay abis itu kita lanjut ke lagu “Kanyaah”. Nadin masuk ke panggung sambil digendong oleh karakter Bunda dan dilanjutkan dengan visualisasi lagu dari “Paman Tua”, yang menampilkan karakter baru dari Bapak. Meski ini konser pertamanya, Nadin fluent banget bangun interaksi sama penonton yang hadir. Itu juga yang ngebuat konser ini makin kuat secara ceritanya ges.
All crying
Setelah lagu “Kereta Ini Melaju Terlalu Cepat”, giliran “Beranjak Dewasa” yang ditampilkan dengan balutan koreografi di atas panggung. Nah abis ini, Nadin ngajak Bunda Intan, Ibunya untuk naik ke atas panggung. Keduanya duduk di atas sofa saling berpelukan… Sad.
Bun… Hidup berjalan… Seperti….
Ini dia part yang viral. Setelah duduk di sofa dan berpelukan, Nadin bawain lagu “Bertaut” di pangkuan Bundanya. Saling bertatap… intim…. jujur rasa hangatnya masih ada sampai sekarang. Kerasa gitu kedekatan mereka berdua huhuhuhu.
Selesai “Bertaut”, lanjut ke lagu ”Taruh”. Di lagu ini Nadin ngajak 19 orang penonton untuk menari bersama di atas panggung. In the end, para fans berpamitan dengan mencium pipi Nadin sebagai tanda sayang. Abis itu, Nadin Amizah menampilkan lagu selanjutnya dengan konsep yang berbeda. Masuk panggung dengan membawa kamera yang menangkap potret dirinya seolah-olah sedang bercermin, Nadin bawain lagu “Cermin” dan langsung diikuti oleh penonton.
Ayah: “Permisi, itu anakku”
Unexpected moment part 2 adalah saat sosok hitam tiba-tiba datang dari arah tribun penonton. Sang Ayah memecah lautan penonton dengan berkata, “Permisi, itu anakku. Permisi, biarkan aku bertemu anakku, permisi’. Sosok yang tadinya hitam pekat ini dilunturkan warnanya dengan iringan lagu “Mendara”.
Shout Out to Syarikat Idola Remaja!
Ini dia band pengiring Nadin yang bikin penonton pecah emosinya pas bawain lagu “Sorak Sorai”. And then, di akhir konser terbang lah pesawat-pesawat yang dilempar dari penonton dan dari panggung. Katanya, ini adalah simbol pengharapan dan mimpi yang akan terbang tinggi di masa datang.
Wow, Nadin! This one of the best concerts in 2022. Good job!