Sudah delapan tahun band NOAH berkecimpung di industri musik Tanah Air. Selama itu, grup musik yang kini beranggota Ariel, Lukman, dan David itu mengalami senang dan susah bersama-sama.
Saat bersama NOAH, titik terendah bagi mereka adalah ketika Uki dan Reza memutuskan untuk keluar dari band yang telah membesarkan nama mereka. Uki hengkang dari NOAH pada 2019. Sedangkan Reza pada 2014.
''Banyak, sih. Pas beberapa teman kita memutuskan mengerjakan sesuatu yang lain (keluar dari band), ''wah, ini bagaimana?'' Itu salah satu titik terendah,'' ucap Ariel dalam konferensi pers virtual, Rabu (16/9).
Selain itu, titik terendah yang pernah mereka alami yaitu saat menggarap album bertajuk ''Keterkaitan Keterikatan''. Sebab, proses pembuatan album tersebut memakan waktu lama. Mereka pun sempat meragukan kemampuan dalam bermusik.
''Saat album terakhir ini juga titik terendah, karena kayaknya kok lama banget, ya enggak selesai-selesai. Apa kita sudah enggak mampu bikin lagu lagi, atau waktunya kurang. Itu lumayan jadi titik terendah, karena kita merasa, apa kita sudah tidak mampu,'' kata Ariel.
Kendati demikian, hal yang membuat NOAH bisa tetap kuat dan kembali bangkit dari titik terendah adalah penggemar mereka. Di hari ulang tahun NOAH yang ke-8, mereka pun merilis lagu ''Menemaniku'' untuk para penggemarnya.
''Kita kayak saling berbalas. Seperti kita tahu, musik itu enggak bisa milih hinggap di mana. Dari awal kita bilang, kita sebagai band ingin bikin bangga dengan karya kita, mereka juga bikin bangga dengan kegiatan mereka," tutur Ariel.
Lantas, apa perkembangan yang dialami oleh NOAH setelah delapan tahun berkarya?
''Yang pasti tetap perfeksionis dan inovatif. Yang tidak berubah itu loyalitasnya terhadap Musica dan juga tetap rendah hati, ramah pada siapapun tanpa melihat status orang tersebut,'' pungkas Lukman.