Nonton Film Horor Ada Hubungannya Sama Gangguan Kecemasan, Apa Benar?

Nonton Film Horor Ada Hubungannya Sama Gangguan Kecemasan, Apa Benar?

Posted: Aug 09, 2022

Film horor sekarang ini sedang menjadi tren di sektor perfilman Indonesia. Orang berbondong-bondong untuk menonton “KKN di Desa Penari”, “Ivanna”, dan yang paling fenomenal akhir akhir ini, “Pengabdi Setan 2: Communion”.

Film horor sekarang ini sedang menjadi tren di sektor perfilman Indonesia. Orang berbondong-bondong untuk menonton “KKN di Desa Penari”, “Ivanna”, dan yang paling fenomenal akhir akhir ini, “Pengabdi Setan 2: Communion”. Menurut beberapa penelitian, menonton film horor justru bisa mengalihkan kecemasan, karena adegan-adegan horor membuat penonton lebih fokus terhadap hal tersebut.

Salah satu genre film paling favorit di Indonesia ini memang mampu menghadirkan pengalaman menonton yang menegangkan sekaligus mencekam. Belum ada penelitian pasti tentang hal ini, tapi orang Indonesia gemar dengan hal-hal seperti itu karena mampu membuat mereka deg-degan dan mendapatkan sisi-sisi gelap yang memang sering dihadirkan film bergenre horor.

Film horor mampu mengendalikan tingkat kecemasan

Untuk seseorang yang gemar menonton film horor, biasanya mereka menjadi lebih waspada dan mampu mengatasi banyak hal. Selain hal tersebut, para penderita gangguan kecemasan seperti OCD (Obsessive Compulsive Disorder), menyaksikan film horor juga dapat membantu mereka mengendalikan ketakutan yang ada di dalam dirinya.

Di sisi lain, penderita gangguan kecemasan bisa mendapatkan pikiran dan perasaan negatif setelah menonton film horor. Ini juga yang membuat kemungkinan mereka menjadi lebih cemas dari biasanya lebih besar. 

Sisi positifnya lebih banyak

Tapi, efek positif dari film horor cenderung lebih banyak untuk para penderita gangguan kecemasan. Karena, gangguan kecemasan biasanya membuat orang secara terus menerus mengkhawatirkan banyak hal dalam satu waktu. Dengan menonton film horor, pikiran mereka justru mampu terfokus kepada film dan jalan cerita sehingga hal-hal lain yang mengganggu pikiran teralihkan dengan baik.

Menurut Shaputro Belahasir, seorang penulis yang pernah mengenyam pendidikan psikologi, orang yang memiliki gangguan kecemasan yang menyukai tontonan horor justru menjadi hal menarik. Karena menurutnya, pengalaman yang didapat dari menonton film horor bisa diimplementasikan dengan baik.

“Menurut saya, orang yang memiliki rasa kecemasan dan menyukai nonton film horor, itu sangat menarik. Karena sebenarnya di balik film horor itu sendiri dia dapat mempelajari sesuatu hal tentang rasa kecemasan itu, dan dapat diimplementasikan terhadap dirinya sendiri, sehingga dia dapat terus berkembang untuk kebaikan dirinya.” ujarnya.

Fakta mengenai hubungan film horor dengan gangguan kecemasan

Mengutip laman CNET, seorang ahli dari University of Chicago yang bernama Coltan Scrivner, ph.D. mempelajari tentang film horor, dan menemukan fakta menarik bahwa rata-rata orang yang memiliki gangguan kecemasan justru cenderung lebih menyukai, bahkan menjadi penggemar film horor.

Asalkan bisa dikontrol, itu bukanlah masalah

Seorang sineas yang bernama Yogi Audra Nesa mengatakan bahwa jika ada seorang penggemar film horor yang memiliki gangguan kecemasan adalah bukan sebuah masalah, asalkan mereka bisa mengontrolnya dengan baik.

 “Sebenarnya tidak ada masalah sama sekali sama hal itu. Tapi, apa nanti saat si penderita kecemasan mengalami hal yg tak terduga ketika menonton film horor, katakanlah nanti dia lose control terhadap kecemasannya, itu bisa jadi merugikan dia atau orang lain. Kalau selama dia bisa mengontrol ya silakan saja.” ujarnya.

Ini juga dikatakan oleh salah satu psikiater yang tak mau disebutkan namanya. Beliau mengatakan bahwa tingkat pengendalian penderita gangguan kecemasan ini yang mempengaruhi bagaimana film horor ini bekerja.

“Tergantung berat ringannya cemasnya ya. Kalau yang berat dan baru terdiagnosis sebaiknya dihindari dulu, karena akan bisa membuat tambah cemas. Kalau cemas yang sudah cukup lama terdeteksi dan sudah ditata laksana (diurus/diawasi) oleh yg berkompeten  boleh-boleh saja kok menonton film horor.” ujarnya.

Semakin menakutkan, semakin bagus

Karena, film horor dapat benar-benar membantu gangguan kecemasan jika film itu cukup menakutkan dan mampu menarik perhatian sepenuhnya. Jika kadar seramnya biasa saja, ini justru akan jadi pemicu rasa kewalahan dan kecemasan dari orang tersebut akan kembali.

Hal ini menjadi relate ketika melihat akhir-akhir ini banyak sekali film bergenre horor di Indonesia. Bahkan, pada saat Covid-19, film horor menjadi salah satu yang paling laku untuk mengusir stress dan kecemasan saat pandemi melanda. Ini juga sejalan dengan statement WHO yang menyatakan bahwa tingkat depresi dan gangguan kecemasan di dunia naik sebesar 20 persen akibat pandemi.

“Informasi yang kami dapatkan sekarang ini tentang dampak Covid-19 terhadap kesehatan mental dunia, hanyalah puncak gunung es.” ujar Direktur Jendral WHO, Dr. Tedros pada Maret 2022 lalu.

Mungkin, menonton film horor bisa menjadi opsi untuk kalian yang punya kecemasan berlebih. Setuju atau tidak?

Writer: Cakra Mahardhika Kevlana
TAGS:Opini
SHARE
Recommendation Article