Kini, para pencipta lagu, komposer musik, musisi, aktor hingga konten kreator independen bisa mendapatkan penghasilan optimal atas karya mereka. Aplikasi FENIX360 menjadi sebuah jawaban atas sulitnya mendapatkan penghasilan lewat karya.
FENIX360 resmi diperkenalkan di Indonesia. Berbasis di Singapura, FENIX360 ini merupakan platform media sosial yang mendukung penjualan semua karya. Dengan teknologi blockchain, FENIX360 dipercaya mampu mengubah bisnis konvensional, menjadi lebih dinamis.
Dalam platform ini, para pelaku seni bisa mendapatkan hasil iklan hingga 80 persen, bahkan bisa mendapatkan 95 persen atas transaksi non-fungible token (NFT), merchandise, tiket pertunjukan, serta hasil livestream. Mereka juga dapat tetap terhubung baik dengan para penggemar (fans) melalui platform ini.
Platform yang ramah pengguna ini akan menjadi “sebuah aplikasi sosial media untuk semua”, yang memungkinkan publik khususnya para musisi (pencipta lagu, komposer dan penyanyi), aktor dan konten kreator mengintegrasikan karya-karya mereka dari YouTube, Instagram, Tiktok ke dalam FENIX360.
Para pengguna dan penggemar (fans) juga bisa menjelajah semua karya idola mereka hanya dalam satu aplikasi yang dibuat secara self-constructed (dibangun sendiri) ini. Untuk memudahkan pengguna, FENIX360 kini tersedia di laman web, Apple iOS dan Android Store.
Allan Klepfisz selaku CEO FENIX360 mengatakan bahwa dengan hadirnya aplikasi ini dapat menjadi contoh untuk mendukung para pelaku seni di Indonesia dalam berkarya.
“Kami akan sangat senang jika ada pihak lain mengikuti jejak kami untuk kebaikan para artis khususnya di Indonesia. Kami telah memulai sesuatu yang hebat dan menggali potensi yang belum dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan mereka,” ujar Klepfisz.
Untuk memudahkan para pelaku seni, FENIX360 menyiapkan sistem e-commerce dan membuat ‘non-fungible token’ (NFT) untuk meminimalisir hambatan dalam proses penjualan.
Hal ini dikatakan langsung oleh Sandy Monteiro selaku Advisor FENIX360.
“Artis dapat dengan mudah mendapatkan bayaran tanpa kerumitan untuk menyiapkan sistem e-commerce, membuat ‘non-fungible token’ (NFT) mereka sendiri tanpa terhambat oleh tantangan teknologi, akses ke dashboard aplikasi dengan mudah, dan beberapa layanan untuk meningkatkan performa seperti tur langsung, penujualan tiket, pemasaran, hingga produksi,” jelas Sandy
Untuk rilisnya di Indonesia, pihak FENIX360 mengatakan masih dalam tahap riset, dan jika sudah selesai maka akan diluncurkan dalam waktu dekat.