Pembajakan Film Masih Menjadi Permasalahan di Indonesia

Pembajakan Film Masih Menjadi Permasalahan di Indonesia

Posted: Jan 22, 2022

-

Setiap 26 April diperingati sebagai Hari Kekayaan Intelektual Sedunia. Tujuan diperingatinya hari ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kekayaan intelektual dalam mendorong inovasi dan kreativitas.


Di Indonesia, salah satu musuh besar bagi industri ekonomi kreatif sampai sekarang adalah pembajakan. Konten yang diunduh secara ilegal bisa menyebabkan kerugian bagi berbagai pihak.


Berdasarkan data survei dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) pada 2017, potensi kerugian yang diakibatkan oleh pembajakan film diprediksi mencapai lebih dari Rp 1,4 triliun.


Edwin Nazir selaku Ketua Umum Asosiasi Produser Film Indonesia mengatakan bahwa industri film Tanah Air mengalami kerugian yang cukup banyak setiap tahunnya.


"Akibat pembajakan, kerugian industri film nasional mencapai Rp 5 triliun setiap tahunnya," ucap Edwin dikutip dari Antara.


Pada 2020, film produksi Visinema Pictures yang berjudul Story of Kale: When Someones in Love dan Keluarga Cemara telah dibajak. Mengetahui hal tersebut, Angga Dwimas Sasongko selaku CEO sekaligus founder Visinema mengambil sikap tegas.


"Saya menyatakan perang sama kalian yang membajak, sebar bajakan, bangga nonton bajakan. Sumpah demi anak saya, saya akan pakai segala resources saya buat masukin kalian ke penjara atau setidaknya bikin hidup kalian ga nyaman. Retaliation begin," tulis Angga di akun Twitter pribadinya.


Usaha Angga pun membuahkan hasil. Setelah membuat laporan ke polisi, salah satu pelaku pembajakan Intellectual Property (IP) yang berinisial AFP ditangkap oleh Tim Siber Mabes Polri.


Sutradara Joko Anwar pun menyayangkan tindakan pembajakan yang masih marak terjadi di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut masih belum bisa dihentikan karena berbagai alasan.


"Pembajakan itu masih belum bisa terhenti masih belum dikendalikan di Indonesia karena masih belum dikendalikan dengan tegas, selama ini masih ditutup masih di blocking situsnya," tutur Joko Anwar dalam webinar bersama PPI Belanda.


Joko mengatakan bahwa para pembajak bisa dengan mudah mengganti domain, karena server yang mudah diakses, masih belum ada satu tindakan secara sinergi dari badan pemerintahan dan kepolisian.


Agar pembajakan film bisa segera diberantas, Joko mengimbau pemerintah untuk bisa memberikan tindakan yang tegas dan efisien.


Untuk memberi apresiasi bagi para pekerja seni dan mendorong pertumbuhan film, sebaiknya masyarakat menonton konten secara legal dan berhenti menonton konten bajakan.

 
Writer: Abdullah Arifin
TAGS:Opini
SHARE
Recommendation Article