Faozan Rizal yang merupakan sinematografer sekaligus sutradara berbagai film, memiliki begitu banyak pengalaman yang cukup menarik.
Setelah lebih dari 10 tahun berkecimpung di industri perfilman Tanah Air, Faozan pernah menjadi penata kamera film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta, Kartini, Perahu Kertas, Ayat-ayat Cinta, dan lainnya.
Hal menarik bagi Faozan selama menjadi sinematografer adalah saat dia bisa memperoleh cukup banyak pengetahuan, terutama tentang visual dari sejarah.
�(Pengalaman menarik) seringnya ketika kita riset. Kita jadi tau indonesia di zaman itu enggak kayak yang kita bayangkan selama ini,� ucap Faozan dalam wawancara dengan Eventori.
Biasanya, Faozan dan tim meminta referensi gambar dari Belanda terkait situasi Indonesia pada tahun tertentu, terutama pada saat masa penjajahan.
�Oh, ternyata ada lampu gas di Yogyakarta, harus memikirkan kayak apa warna lampu gas kalau jatuh ke kulit manusia, yang kayak gitu lumayan nambah pengetahuan dan enak kerjanya,� beber Faozan.
Bagi Faozan, film yang memiliki sinematografi yang bagus adalah Days of Heaven (1978), Churchill (2017), dan beberapa film Indonesia.
�Aku suka ketika sinematografi ditantang untuk berbuat sesuatu, enggak cuma merekam kejadian. Aku suka ketika film sinematografinya berbicara ke masyarakatnya,� ungkap Faozan.
�Film Indonesia (yang sinematografinya bagus) filmnya Garin (Nugroho), Bulan Tertusuk Ilalang, Cut Nyak Dien, kita kayak ngerasain apa yang ada di film itu,� lanjutnya.