Bagi pecinta film Tanah Air tentu sudah tidak asing dengan film “Penyalin Cahaya”, sebuah film panjang perdana karya Wregas Bhanuteja yang juga merajai Festival Film Indonesia 2021 dengan pencapaian 12 pialanya.
Film yang dibintangi oleh Shenina Cinnamon, Chicco Kurniawan, Lutesha, Jerome Kurnia, Dea Panendra, dan Giulio Parengkuan ini menceritakan tentang Sur (Shenina Cinnamon) yang kehilangan beasiswanya karena swafoto dirinya yang sedang mabuk tersebar luas, sehingga dianggap mencemarkan nama fakultas tempat dirinya berkuliah.
Mendengar kabar tersebut, Sur yang tidak sadarkan diri pada malam tersebut mencoba mencari kebenarannya. Dia kemudian meminta bantuan Amin (Chicco Kurniawan) teman masa kecil Sur yang bekerja sebagai tukang fotokopi di kampusnya.
Mengusung genre drama misteri, Penyalin Cahaya mampu mendapatkan berbagai apresiasi baik di dalam negeri maupun pada ajang internasional. Untuk mengetahui bagaimana film ini mendapatkan berbagai prestasinya, Eventori mendapatkan kesempatan untuk melakukan wawancara dengan produser dari film Penyalin Cahaya yaitu Adi Ekatama.
Adi menjelaskan bahwa dirinya sangat bahagia dan bangga dengan pencapaian yang didapat oleh Penyalin Cahaya, namun dirinya juga tidak merasa puas begitu saja dan merasa bahwa harus lebih banyak belajar, terutama dari sineas-sineas lain yang jauh lebih berpengalaman.
“Saya tidak menyangka Penyalin Cahaya akan mendapat 12 Piala Citra. Saya pastinya bangga dan bahagia dengan pencapaian tersebut. Namun, kami juga masih perlu banyak belajar dari filmmakers lain yang sudah jauh lebih berpengalaman dibandingkan kami,” jelas Adi.
Dirinya juga menambahkan bahwa dengan prestasi yang didapatkan akan membuat mereka lebih semangat lagi dalam membuat karya film yang lebih baik lagi kedepannya.
“Pencapaian Penyalin Cahaya di FFI kemarin semakin memberikan kami semangat untuk terus belajar dan membuat karya yang lebih baik lagi,” sambungnya.
Ketika ditanya mengenai kerjasamanya dengan sutradara muda Wregas dalam film panjang peranannya ini. Adi menjelaskan dengan santai bahwa dirinya memang sudah mempercayai talenta Wregas dari film pendeknya yang juga diproduseri oleh Adi, hingga akhirnya mereka berdua sepakat untuk membuat Rekata Studio dan berkomitmen untuk membuat debut film panjang karya Wregas.
“Wregas dan saya pernah bekerja sama sebelumnya di proyek film pendek, yang mana kerjasama tersebut membawa kami untuk bersama-sama memulai Rekata Studio. Saya dan Wregas adalah co-founders dari Rekata Studio. Jadi memang dari awal, komitmen kami setelah membuat film pendek tersebut adalah membuat debut film panjang Wregas,” ungkap Adi.
Adi juga menambahkan bahwa Penyalin Cahaya adalah bentuk kegelisahan Wregas yang ingin dituangkannya dalam bentuk film, sehingga sebagai seorang rekan dan juga produser, Adi merasa bahwa dirinya memiliki tugas untuk membantu Wregas mewujudkan visinya tersebut.
“Penyalin Cahaya adalah sebuah kegelisahan besar yang dirasakan oleh Wregas, yang Wregas ingin ceritakan melalui medium film. Sebagai partner dari Wregas, tugas saya sebagai produser adalah membantu Wregas mewujudkan visinya tersebut,” jelas Adi.
Dia juga mengungkapkan bahwa keyakinan untuk memproduseri film ini memang datang dari keyakinan dari Wregas sendiri, karena dirinya menganggap bahwa sebuah karya yang dikerjakan dengan sepenuh hati, pasti akan berakhir baik.
“Buat saya pribadi, saya yakin untuk memproduseri Penyalin Cahaya karena saya melihat keyakinan Wregas yang kuat untuk membuat film ini. Saya selalu yakin, apa yang dikerjakan dengan sepenuh hati, hasilnya pun akan menjadi baik. Keyakinan Wregas yang kuat akan cerita di Penyalin Cahaya, membuat saya pun yakin bahwa Wregas akan membuat film ini dengan sepenuh hati, dan menularkannya ke semua yang terlibat di prosesnya,” pungkas Adi.
Film Penyalin Cahaya sendiri sudah dirilis pertama kali secara internasional di Festival Film Internasional Busan pada 8 Oktober 2021, film ini juga akan tayang secara umum di Netflix pada 13 Januari 2022.