“Healing trauma involves tears. The tears release our pain. The tears are part of our recovery. My friend, please let your tears flow.” -Dana Arcuri, Soul Cry: Releasing & Healing the Wounds of Trauma.
Keisya Levronka adalah sosok anak muda yang mampu bangkit dari ketidakberdayaan. Ini dibuktikan dengan rilisnya album perdana berjudul Levronka. Sebelum ada di titik sekarang, dirinya adalah seorang penyanyi yang ikut berpartisipasi di salah satu ajang pencarian bakat. Sayangnya, dia hanya sampai di 12 besar aja.
Namanya mencuat karena lagu berjudul Tak Ingin Usai. Bukan mendapat respon positif, dia justru jadi korban bullying karena penampilannya saat live banyak yang false.
Setelah proses jatuh bangun sampai ada di titik acceptance, dirinya merilis album perdananya.
Album yang Personal Banget
Album Levronka berisi dua lagu baru dan enam single yang telah dirilis sebelumnya. Di luar itu semua, album ini memang cukup personal untuk Keisya Levronka.
Karena itu, dirinya menggunakan warna biru di box set albumnya karena dia suka banget sama warna itu. Terus, tulisan judul albumnya ada nuansa aksara Jawa. Kalau yang belum tau, Jawa adalah salah satu akar budaya yang mengalir di dirinya.
Selain itu, lokasi press conference albumnya ini bertempat di Jakarta Aquarium, yang memang dipilih karena Keisya merasa dirinya go with the flow aja seperti air. Meaningful yah…
Rangkuman Perjuangan Keisya
Selain diselipkan hal-hal yang disukai oleh dirinya, album ini jadi personal banget karena jadi rangkuman perjalanan karir Keisya. Mulai dari awal, terus di-bully dan berada di titik kayak sekarang.
“Aku menggambarkan perjalanan karir aku tuh seperti air. Aku mengibaratkan di bawah air itu semua perjuangan aku, sampai aku di-bully. Pelan-pelan karena aku nggak menyerah, karena aku tetap berjuang, apapun yang terjadi. Aku pelan-pelan di bawa arus hingga ke atas.” ujarnya.
Masih Terasa Sedih
Keisya sempat nangis ketika mau bawain lagu Tak Ingin Usai secara live di press conference-nya Kamis kemarin, (11/05/2023). Lagu ini yang bikin Keisya kena bully banyak orang dan bikin dirinya berada di titik yang menyakitkan.
Keisya berujar, dirinya bertahan dari bullying yang terus menerus menerjang dirinya di tahun lalu sampai akhirnya bisa merilis album perdana.
"Bayangin aja, umur 19 tahun di-bully satu dunia, bukan satu kota ya, bukan di sekolah doang. Ini kayak satu Indonesia, satu dunia," ujarnya.
You did it, Keisya Levronka! You should know how much we respect you! Congrats.