Perjalanan Genre Musik di Indonesia dari Masa ke Masa

Perjalanan Genre Musik di Indonesia dari Masa ke Masa

Posted: Jun 21, 2022

Yuk ikuti perkembangan genre musik di Indonesia bareng Eventori.

Kalau kita bicara soal musik, tak mungkin rasanya kalau tak membahas genre musik itu sendiri. Dengan akses informasi yang semakin cepat, sudah bisa dipastikan bahwa genre musik di Indonesia juga semakin beragam. Ini dia gambaran perjalanan singkat genre musik Indonesia dari masa ke masa:

Genre Musik Era 70-an dan 80-an

Kalau kita menengok ke belakang, di era 1970-an diwarnai dengan musik Pop ala Koes Plus, Chrisye, Yockie, dan Ebiet G. Ade. Mereka lah yang berjasa membawa musik Indonesia ke arah sekarang. Selain mereka, muncul juga Sang Raja Dangdut Rhoma Irama. Beliau membawakan musik yang sekarang menjadi identitas dari musik Indonesia, yaitu dangdut.

Bergeser ke era 80-an, munculnya synthesizer di musik-musik Pop Jepang punya peranan penting di genre musik Indonesia. Sound yang danceable mempengaruhi perkembangan genre pop di Indonesia. Nama besar seperti Fariz RM akhirnya muncul dengan musik ‘disko’nya. Lalu di skena rock, Godbless muncul dengan sound synthnya yang mencolok di tengah riffing gitar distorsi.

 

Genre Musik Era 90-an dan 2000-an

Masuk ke era 90-an, Iwa K menjadi ujung tombak perkembangan Hip Hop di Indonesia pada saat itu bersama para Rapper lain yang bergabung dalam album kompilasi Pesta Rap. Di sisi Pop, ada Kahitna dengan lirik yang super manis. Di ranah alternative, ada Dewa 19 dengan Ahmad Dhani sebagai motornya. Genre Rock ada Slank dengan nafas Rock n Roll yang masih kental saat itu.

Bergeser ke era 2000-an, genre pop masih menjadi raja yang melahirkan banyak band seperti Sheila on 7, Kerispatih, dan Naif. Di lain sisi, pada era ini juga musisi-musisi indie mulai naik ke permukaan. Beberapa nama masih membawakan nafas pop seperti White Shoes and The Couples Company, The Adams dan Sore. 

Tahun 2000-an tak sevariatif era 90-an, namun secara perkembangan genre mengalami kemajuan karena band-band indie itu sendiri. The Upstairs masuk dengan genre New Wave, The Adams dengan Power Popnya, lalu ada genre-genre unik seperti Post Rock yang dibawa oleh Under The Big Bright Yellow Sun.

 

Genre Musik Era 2000 Sampai Saat Ini

Era 2010-an menjadi rumah bagi para pecinta Pop Melayu, karena di era ini nama-nama seperti ST12, D’Bagindas, dan Armada menjadi pelopor dari genre Pop Melayu itu sendiri. Di lain sisi, muncul konsep boyband dan girlband seperti Smash dan Cherrybelle yang mengambil konsep K-Pop (Korean Pop).

Sampai saat ini, perkembangan genre musik di Indonesia bisa dikatakan cukup beragam. Tiap tahun pun pasti ada era-nya. Tahun 2016 misalnya, banyak sekali musisi-musisi folk bermunculan yang membuat tren folk saat itu naik cukup pesat.

Keberagaman genre musik di Indonesia sendiri dibarengi dengan banyaknya musisi muda yang makin eksploratif terhadap musik itu sendiri. Apalagi sekarang sudah era internet, semakin mudah untuk cari tahu apapun, termasuk genre musik.

“Banyak musisi muda yang makin eksplor musik, makin cari tahu juga musik yang mereka mainkan sampai ke akar-akarnya. Jadi, itu yang membuat industri musik di Indonesia sendiri genrenya makin variatif.” ujar HIVI! ketika ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.

Untuk saat ini, kita sebenarnya sudah makin sulit untuk menentukan genre lagu karena keberagaman itu tadi. Dalam satu lagu saja, bisa ada unsur Rock, Pop, Hip Hop, dan Electronic. Eksplorasi itu tadi yang membuat genre semakin bias, dan musik semakin berwarna.

Writer: Cakra Mahardhika Kevlana
TAGS:Opini,World Music Day
SHARE
Recommendation Article