After exploring the ups and downs of life in their first mini album, HAL is back with a brand-new chapter this time, diving deep into the many shades of love.
Terkadang sesuatu dapat terjadi lebih dari yang kita bayangkan seperti yang Halim Wicaksono atau dikenal dengan nama panggung Hal rasakan dengan lagunya yang bertajuk “L” yang berhasil meraih 303 juta lebih pendengar.
Melanjutkan perjalanan yang sudah dimulai Hal yang kini berganti nama menjadi Halstage sesuai akun Instagram-nya akhirnya sampai di perilisan album mini baru The Folk: Side B, yang merupakan kelanjutan dari The Folk: Side A.
Berisi Tiga Lagu
Album mini ketiga di sepanjang kariernya ini menghadirkan 3 nomor yaitu “Di Sore Hari yang Lucu” sebagai trek fokusnya, “Kamu”, dan “Bagaimana Bisa Seseorang”.
Menelusuri proses berkarya Hal, ternyata tidak ada alasan khusus mengapa ia sejak awal selalu memasukkan hanya 3 lagu di setiap album mininya. Melainkan sang musisi merasa langkah yang diambil selama ini adalah tahap pembelajaran.
“Aku benar-benar mengulik bagaimana caranya rekaman, mixing, dan mastering yang bagus. Keluarnya Perspektif kemudian The Folk: Side A, dan sekarang The Folk: Side B. Ini prosesku untuk bikin karya yang bagus. Setiap rilis 3 lagu pun gak ada konsepnya, namun berdasarkan merasa 3 lagu itu materi yang cukup,” kata Hal.
Kisah Personal Tentang Asmara
Bila di album The Folk: Side A konsep awalnya cerita tentang kehidupan dan Side B ini khususnya tentang asmara. Lagu-lagu yang tercipta berasal dari puisi para pendengar yang tentu sudah seizin mereka untuk dirilis. Lucunya, kami belum pernah bertatap muka sampai sekarang, hanya berkontak via internet,” ungkapnya.
Dengan aransemen musik olahan sendiri, yang terdengar sederhana namun mengena, Hal punya penjelasan mengenai satu per satu arti lagunya. Lagu “Di Sore Hari yang Lucu” yang dipilih sebagai trek fokus berbicara tentang kesederhanaan untuk merepresentasikan esensi dari The Folk: Side B yaitu kehangatan dan kesederhanaan.
Sementara lagu “Kamu”, Hal mengatakan bahwa pencipta puisinya ingin menyampaikan perasaan ke orang yang dicintai tanpa kata cinta, melainkan kata-kata lain yang lebih bisa menggambarkan perasaan tersebut. Dan terakhir “Bagaimana Bisa Seseorang” berisi cerita pasangan yang saling mencintai, namun tidak bisa bersama.
Perilisan album mini The Folk: Side B juga menandai usia karier Hal yang sudah menginjak tahun yang ke-7 di industri musik Indonesia. Ia merasa bersyukur karyanya bisa diterima sesuai dengan harapan, dikenal karena karya bukan personalitas.
“Sebetulnya ini adalah karya terakhir menggunakan nama Hal. Ke depannya ada karya lagi apa tidak, semoga ada dan tetap bisa menyenangkan banyak pendengar,” tutupnya.
Dengarkan album Hal, The Folk: Side B yang sudah dirilis di berbagai layanan digital streaming platform.