Setelah sebelumnya merilis album terbarunya yang diberi nama Tutur Batin, kini Yura memberikan presentasi visualnya tentang album tersebut. Menurut pernyataan resminya, presentasi visual ini merupakan hal yang akan melengkapi album ketiganya tersebut.
Seminggu setelah rilisnya album ketiga, Yura kemudian merilis video Pertunjukan Tutur Batin, dalam video tersebut menunjukan berbagai lagu yang ada di dalam albumnya, dengan perlakuan yang spesial di setiap lagunya dan dijahit menjadi suatu kesatuan.
Yura juga mengungkapkan bahwa pertunjukan ini adalah kisah mengenai berbagai fase di hidupnya sebagai manusia, dirinya juga menambahkan bahwa pertunjukan ini merupakan salah satu caranya untuk melepaskan rindu membuat konser dengan konsep kreatif seperti ini.
�Di Pertunjukan Tutur Batin ini, aku ingin menuturkan kisah dari berbagai fase hidupku sebagai manusia. Kangen banget rasanya. Udah lama juga nggak bikin konser sendiri, dengan konsep kreatif yang sudah aku idam-idamkan sejak lama. Ini saat yang tepat untuk melakukan pertunjukan virtual untuk selebrasi dari Album ke-3 ku � ungkap Yura
Wanita kelahiran tahun 1991 ini juga kemudian menambahkan bahwa dalam video pertunjukan ini akan sama dengan konsep albumnya yang membawa lima tahapan kesedihan, yaitu denial, depression, anger, bargaining, depression, dan kemudian acceptance.
�Akan ada beberapa fase yang aku bawakan. Mulai dari perkenalan masalah, lanjut ke five stages of grief, bisa menerima semua proses yang terjadi. Ada denial, depression, anger, bargaining, depression dan setelah melewati semuanya, bertemu acceptance untuk kemudian bangkit lagi dan merayakan semua proses kehidupan,� jelasnya.
Dalam kesebelas lagu di albumnya ini Yura kembali mengajak Donne Maula, dan tidak lupa pula dirinya membuat pertunjukan album in lebih personal dengan menggunakan keseluruhan latar di Kota Bandung, yang merupakan kota kelahirannya.
�Banyak inspirasi yang tercipta saat aku di Bandung, setiap sudutnya menyimpan banyak memori. Menulis dan merekam lagunya pun, banyak tercipta saat aku disini. Jadi Pertunjukan Tutur Batin yang pertama ini, aku awali di kota kelahiranku. Bandung.� jelasnya.
Dirinya juga memberikan petuah bahwa menurut dirinya sejauh apapun dirinya melangkah dan berpergian, Bandung akan selalu dianggapnya sebagai rumah. Dirinya juga berharap bahwa nuansa ini akan mengajak para pendengar untuk kembali mengingat dari mana kita semua berasal.
�Sejauh mana ku melangkah, dimanapun ku berada, tempat yang selalu kuanggap rumah, adalah tanah kelahiranku, Bandung. Semoga dengan nuansa ini juga bisa mengajak teman teman untuk kembali ke �akar�,� ungkapnya