Seiring dengan berkembangnya zaman dan melesatnya teknologi, memacu masyarakat untuk kreatif. Maka dari itu, lahirnya para konten kreator, salah satunya adalah Christian Febrianto atau akrab disapa Christian Bong.
Christian mengawali kariernya dengan menjadi guru musik di sebuah tempat kursus. Selama satu tahun mengajar, dia menyadari dirinya perlu melakukan suatu hal yang lebih. Kemudian, ia mulai membuat video-video cover di akun YouTube miliknya.
Hingga akhirnya, Christian bergabung dengan komunitas pertama dan terbesar di Indonesia yaitu Indovidgram. Lalu, ia berinisiatif untuk membuat akun indomusikgram, dan lainnya untuk mewadahi tren dari bidang musik.
Setelah cukup lama menjadi seorang konten kreator di bidang musik, Christian menyampaikan pesan bagi para konten kreator musik independent atau indie.
Indie bukan berarti ignorant. Pelajari sejarah, pelajari teori, pelajari peraturan, pelajari kebiasaan, dan hargai senior. Itu cukup mewakili, ucap Christian dalam diskusi virtual, Rabu (4/11).
Lebih lanjut, Christian menjelaskan mengapa para konten kreator harus melakukan pesan yang disampaikan olehnya untuk para konten kreator musik indie.
Sejarah, kenapa musik hari ini bisa menjadi seperti hari ini. Teori, kenapa kita enggak bisa semerta-merta kalau orang yang sekolah, belajar itu agak enggak hargai, musik mah pakai feeling, enggak ada tuh musik dari kertas. Kebiasaan setiap genre itu beda-beda. ujar Christian.
Hargai senior, menurut saya, kalau enggak ada teman-teman senior dimusik, enggak ada industri musik atau dunia musik hari ini. Jadi, menurut saya, suatu hal yang wajib untuk kita menghargai senior, sambungnya.
Kata Christian, dia cukup banyak melihat konten kreator baru yang kurang menghargai senior di industri musik. Dia pun merasa geram akan hal tersebut.
Saya lihat itu cukup sering terjadi dikonten kreator zaman sekarang, ketika ada senior samperin atau ajak kolaborasi, dianggapnya sudah enggak laku. Menurut saya, enggak sopan banget, pungkas Christian Bong.
Christian mengungkapkan bahwa dunia musik di Indonesia termasuk masih muda dan terbagi-bagi. Dia mengimbau masyarakat, terutama pelaku industri musik untuk lebih saling mendukung ketimbang menjatuhkan.
Saya sempat baca dan ngobrol dengan beberapa senior, memang setahu saya, usia musik Indonesia di industri edukasi masih 100 tahun lebih. Kalau kita bandingin sama musik antik, musik dari Barat, dari manapun, kayaknya kita masih muda. Menurut saya, kalau kita saling mendukung, ketimbang menjatuhkan, alangkah lebih baik, pungkas Christian Bong.