Portrait Volume 26 : Kumpulan Cerita dari Bakat-Bakat yang Ada di Indonesia

Portrait Volume 26 : Kumpulan Cerita dari Bakat-Bakat yang Ada di Indonesia

Posted: Apr 09, 2022

Dalam program Portrait yang tayang di Instagram @eventori.id para talenta lokal asal Indonesia saling berbagi cerita mereka. Dalam volume ke-26 ini menghadirkan tiga talenta yang berasal dari tiga kota berbeda.

Dalam program Portrait yang tayang di Instagram @eventori.id para talenta lokal asal Indonesia saling berbagi cerita mereka. Dalam volume ke-26 ini menghadirkan tiga talenta yang berasal dari tiga kota berbeda.

Talenta pertama adalah seorang penyanyi asal Klaten, yaitu Dapra yang mengakui bahwa musik adalah penyelamatnya, di kala sedang dalam kondisi terendah dalam hidupnya.

“Waktu aku SMA, dimana kondisi aku pribadi sedang sangat-sangat stress, depresi, makanya aku bisa bilang musik itu benar-benar menyelamatkan aku,” jelas Dapra.

Selain menjadi penyelamat hidupnya, musik juga mengajarkannya untuk tidak pernah menyerah, berkali-kali kalah dalam kompetisi Dapra tetap semangat mengejar mimpinya, hingga pernah tampil di depan Presiden Joko Widodo.

“Dari kekalahan itu bisa benar-benar belajar tentang bagaimana menjadi seseorang,” ungkap Dapra.

Selanjutnya adalah aktor asal Kuningan, yaitu Luky Friadi yang karyanya bahkan telah ditampilkan di Malaysia, berawal dari ekskul teater semasa SMA, kini Luky mendapat kesempatan untuk tampil di depan panggung.

“Awal masuk SMA saya memutuskan untuk ikut ekskul (ekstrakurikuler) teater, walau awalnya hanya di belakang panggung tapi akhirnya bisa tampil juga di depan panggung,” jelas Luky.

Setelah menekuni dunia teater Luky juga merambah ke dunia perfilman, dimana dia mengambil banyak peran, mulai dari belakang layar sampai dengan depan layar.

“Di sana saya berperan sebagai scriptwriter atau penulis naskahnya, dan kadang juga berperan sebagai aktor, kadang juga menjadi produser, artistik, sutradara,” ungkap Luky.

Kemudian ada pesulap cilik asal Bandung, yaitu Griselda yang sudah pernah mengantongi juara satu di luar negeri. Mulai mengenal sulap sejak Usia empat tahun, Griselda terus mengasah kemampuannya hingga kini.

“Saya mengenal sulap itu waktu saya berusia empat tahun, di sekolah ada ekskul sulap kurang lebih belajar selama satu tahun,” ungkap Griselda.

Berawal dari sering mengikuti kompetisi nasional, Griselda pun memberanikan diri untuk mengikuti kompetisi internasional di Thailand, yang langsung mendapatkan juara pertama.

“Dari festival sulap, saya lanjut ke kompetisi-kompetisi nasional maupun internasional, yang internasional pertama kali ikut di Thailand, dan puji tuhan mendapatkan juara satu,” jelas Griselda.

Dari ketiga talenta diatas kita mengetahui bahwa talenta harus terus diasah, dan juga dipenuhi dengan semangat pantang menyerah untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Writer: Alvin Iqbal
TAGS:Program Eventori
SHARE
Recommendation Article