Profesi Industri Hiburan yang Perlu Lebih Dikenal Orang

Profesi Industri Hiburan yang Perlu Lebih Dikenal Orang

Posted: Jan 22, 2022

Profesi di industri hiburan memang beragam, dan banyak yang tak diketahui orang. Salah satunya adalah tiga talenta berbakat dari Eventori ini yaitu seorang Ventriloquists, dubber, dan music arranger yang dirangkum dalam program bernama #Portrait.

Profesi di industri hiburan memang beragam, dan banyak yang tak diketahui orang. Salah satunya adalah tiga talenta berbakat dari Eventori ini yaitu seorang Ventriloquists, dubber, dan music arranger yang dirangkum dalam program bernama #Portrait.

Dalam program ini Eventori mencoba mengenalkan berbagai talenta Tanah Air dengan cara lain yaitu mengangkat kisah mereka, dan juga berbagi pengalaman kepada pekerja industri hiburan lainnya.

''Portrait ini itu another way dari Eventori ngenalin teman-teman talent di seluruh Indonesia dengan cara yang beda, biasanya kita angkat skill mereka, prestasi mereka seperti apa atau mungkin digital media mereka seperti apa, nah di sini kita fokus mengangkat cerita atau pengalaman yang pernah mereka alami,'' ungkap Veira selaku konten manajer dari Eventori.id

Veira juga menambahkan bahwa tujuan dari program ini adalah mengajak talenta lokal untuk lebih dikenal melalui platform digital dan Eventori sebagai jembatan mereka, dikarenakan Eventori merupakan platform ekosistem hiburan terbesar di Indonesia.

Dalam Portrait edisi ini, terdapat tiga kisah dari talenta berbagai daerah yaitu Jerry Piko seorang Ventriloquist yang berasal dari Surabaya, lalu Alawi seorang music arranger asal Bandung dan Tisa Julianti seorang dubber dari Jakarta.

Kisah Seorang ventriloquist, jadi apa itu ventriloquists?

Jika menurut Jerry Piko seorang ventriloquist adalah ketika boneka berbicara bibir yang menggerakkannya tidak terlihat seperti sedang berbicara, atau dapat dikatakan bahwa seorang ventriloquist adalah orang yang dapat menggerakkan boneka seakan-akan dia hidup tanpa terlihat bahwa dia yang berbicara.

Jerry sendiri sudah menjadi seorang ventriloquist sejak 2003. Awalnya dia memang menyukai dunia sulap sehingga membuat ia terjun ke dalam industri pertunjukan ini.

''Sejak SD kita (Jerry) sudah punya passion memberikan hiburan lewat seni sulap,'' ungkap Jerry

Dari sulap, bubble show artist sampai geser digital sebagai ventriloquists.

Diawali dengan sulap sampai tampil di berbagai acara televisi nasional, Jerry kemudian dihadapkan kenyataan sulit bahwa bekerja sebagai pesulap sudah tidak menjanjikan lagi, maka dengan segala kreativitas Jerry pun beradaptasi menjadi seorang buble show artist. 

''Dengan talent sulap menurun kita launching bubble show,'' ucap Jerry

Tetapi langkah tersebut pun ternyata tidak mudah baginya, karena perlu waktu hampir dua setengah tahun untuk bereksperimen dan mencoba ratusan formula hingga akhirnya menemukan formula yang tepat.

''Mungkin ratusan formula kak yang sudah kita tes, itu hampir dua setengah tahun kita baru menemukan formula yang tepat, bisa jadi besar, bisa disimpan lama.'' jelas Jerry

Setelah jerih payah tersebut dan akhirnya mencapai kesuksesan, Jerry kembali harus beradaptasi dengan kenyataan yaitu pandemi datang dan tidak adanya panggung sehingga ia memutuskan untuk beralih ke digital.

''Karena pandemi, dan nggak ada panggung, makanya kita coba-coba ke platform,'' sambung Jerry

Lanjut tonton kisahnya di sini (https://www.instagram.com/tv/CSTodOBnYbb/)

Selain ventriloquists, ada juga kisah seorang music arranger yang tergantikan oleh sound instan gratis

Alawi selaku music arranger, mengungkapkan keprihatinannya kepada pekerjaannya yang kian tergantikan oleh sound instan yang dapat di unduh dengan mudah dan gratis melalui berbagai situs web.

''Job saya sebagai aransemen musik digital itu tergantikan oleh sound - sound instan yang bisa di download di website-website gratis,'' ungkap Alawi.

Dengarkan kisah Alawi di sini (https://www.instagram.com/tv/CSJLzUrnzLD/)

Lalu ada kisah profesi dubber atau voice over yang mulai digandrungi

Sebagai salah satu dubber berpengalaman, Tisa Julianti menceritakan berbagai kisahnya mulai dari pernah diremehkan sampai dengan kebanggaannya ketika saat ini profesi yang telah digelutinya sejak 1993 sudah mulai dikenal banyak orang dan merupakan salah satu pekerjaan yang diinginkan banyak orang.

''Yang paling menurut aku berkesan adalah, ketika pekerjaan sebagai dubber dan voice over iklan ini makin orang tahu banyak dan makin banyak ingin jadi seperti kita - kita (dubber dan voice over),'' ungkap Tisa

Saksikan kisah lengkap Tisa di sini ( https://www.instagram.com/tv/CSOdvxlnE4O/ )

Seluruh kisah tersebut merupakan kisah menarik mengenai berbagai pelaku industri hiburan yang perlu diketahui oleh banyak orang. Seperti yang diungkapkan oleh Veira bahwa harapan dari adanya program #Portrait ini adalah untuk mengangkat lebih banyak kisah dan mengenalkan berbagai talent yang ada di Indonesia.

''Harapan untuk talent kedepannya adalah semakin banyak talent yang bisa terangkat, semakin banyak talent yang bisa dikenal oleh khalayak luas,'' pungkas Veira

Writer: Alvin Iqbal
TAGS:Artis / Talent
SHARE
Recommendation Article