Proses Tidak Pernah Mengkhianati Hasil, Tiga Talenta Muda Buktikan Kerja Keras akan Terbayarkan

Proses Tidak Pernah Mengkhianati Hasil, Tiga Talenta Muda Buktikan Kerja Keras akan Terbayarkan

Posted: Jan 22, 2022

-

Bakat asal Indonesia memang tidak pernah ada habisnya, setiap tahun selalu ada talenta baru, menambah variasi yang ada di Industri Tanah Air dari berbagai daerah. Salah satunya adalah yang dirangkum oleh Eventori pada program Portrait.

Pada program Portrait volume ketiga ini, Eventori membagikan kisah tiga talenta muda berbakat asal berbagai daerah, yaitu Deborah Florencia asal Manado, Echa asal Depok, dan Arbida Nila dari Jakarta.

Deborah menceritakan awal mula dia mencintai musik diawali pada saat ia masih berusia tiga tahun, menurutnya itu merupakan hal yang sangat menggemaskan membayangkan anak usia tiga tahun bernyanyi dengan segala keluguannya.

�Awal mulanya kenal musik itu pada usia tiga tahun ya, dikenalin sama mamah. Kebayang nggak sih kalo misalnya anak usia tiga tahun dengan segala kelucuan dan keluguannya itu mereka sampai lupa lirik, dan lain sebagainya itu kayak lucu banget,� ungkap Deborah

Kemudian Deborah menambahkan bahwa hal tersebut tidak bertahan selamanya, karena saat beranjak dewasa perjalanan musik tidak semudah yang dibayangkan. Banyak halangan dan rintangan yang perlu dilalui.

�Ternyata setelah beranjak dewasa, perjalanan musik nggak selurus dan selucu itu gitu, banyak lika-liku yang harus dilewati,� sambung Deborah

Perjalanan karirnya sebagai penyanyi memang tidak terbilang mudah, pernah berkali-kali mengikuti ajang FLS2N (Festival Lomba Seni Siswa Nasional)� dan berhasil lolos sampai nasional, tetapi berkali-kali pula ia harus gagal membawa gelar.

�Pernah ikut FLS2N tiga kali ikut FLS2N, tiga kali tembus nasional, tapi sayangnya tiga kali juga nggak berhasil untuk mendapatkan gelar,� ungkap Deborah

Selain sudah berkali-kali gagal, impiannya menjadi seorang penyanyi juga terhambat oleh orang tuanya yang berharap ia menjadi seorang dokter. Tetapi Deborah mengungkapkan bahwa dengan tetap mengikuti harapan orang tuanya, dia masih bisa untuk menyalurkan hobinya.

�Setelah itu, harus memilih lagi nih antara karir dan juga memilih antara cita-citaku pengen jadi dokter, dan harapan orang tuaku juga, aku menjadi dokter. Di satu sisi khawatir apakah dengan masuk dunia kedokteran passion-ku ini masih bisa tetap tersalurkan, dan ternyata bisa disalurkan,� ungkap Deborah

Deborah mengungkapkan bahwa baginya tidak ada batasan untuk berkarya, karena yang terpenting adalah bagaimana untuk tidak ragu keluar dari zona nyaman dan selalu berdoa dan berusaha.

�Sebenarnya nggak ada batas sih dalam berkarya, karena pada akhirnya berkarya itu bukan masalah kondisi, dan keadaan tapi dua hal yang penting. Doa dan usaha kita, so jangan pernah ragu untuk berkarya, jangan lupa berdoa dan berani untuk out of your comfort zone,� pungkas�

Selanjutnya ada penyanyi muda asal Depok yaitu Echa, yang mengungkapkan bahwa baginya bernyanyi bukanlah sekedar hobi, tetapi merupakan caranya untuk mengekspresikan diri, dan baginya bernyanyi merupakan segalanya,.

�Bagi aku nyanyi itu nggak sekedar hobi, tapi juga cara aku untuk mengekspresikan diri, cara aku untuk berkomunikasi, pokoknya singing is everything to me, kayaknya aku nggak bisa ngejalanin satu hari tanpa nyanyi,� ungkap Echa

Echa juga mengungkapkan bahwa selain bernyanyi dia juga suka menulis lagunya sendiri, baginya menulis lagu merupakan caranya untuk refleksi diri dan membuatnya dapat mengingat peristiwa yang pernah terjadi.

�Selain aku suka nyanyi, aku juga suka nulis lagu, bagiku peristiwa-peristiwa lampau itu banyak yang memorable, yang pengen aku inget terus. Banyak yang bisa aku jadikan bahan untuk self reflect, jadi aku menuangkannya dalam bentuk lagu,� ungkap Echa

Harapan terbesarnya adalah dapat menbuat lagu yang bisa menjadi teman bagi pendengarnya, dia sangat berharap bahwa lagunya dapat menenaggkan pendengarnya di kala sedih atau bermasalah.�

�Aku nggak sabar suatu hari nanti, bisa bantu orang, misalnya orang lagi sedih, atau lagi ada masalah, pokoknya aku ingin bisa nenangin mereka dengan lagu aku,� pungkas Echa

Kisah terakhir dalam Portrait kali ini adalah kisah seorang pengisi suara atau voice over talent asal Jakarta yaitu Arbida Nila. Dalam kesempatan ini Arbida menceritakan kisahnya, tentang bagaimana dirinya dapat menjadi seperti sekarang setelah melalui berbagai pengalaman pahit.

�Aku bisa ada di titik sekarang tentunya pernah mengalami hal-hal yang bisa dibilang miris juga sedih. Jadi awal aku masuk menjadi voice over talent itu adalah yang pertama ketika di tahun 2020 awal, di masa-masa awal pandemi juga,� ungkap Arbida

Arbida juga mengungkapkan bahwa kondisi pandemi yang memaksa kita semua untuk diam di rumah sangat mempengaruhi penghasilannya, dan hal itu membuatnya merasa sedih dan tidka percaya diri akan pekerjaannya tersebut.

�Setelah ada pemberlakuan WFH (work from home) berdampak besar nih sama pemasukan yang aku dapetin, saat itu aku juga pernah nih merasakan dimana aku dapat gaji sebesar enam ribu sampai delapan ribu untuk satu skrip, pengerjaannya itu sekitar dua sampai tiga jam, Dimasa itu bikin aku berat banget, bikin aku sedih banget, nggak percaya diri lah karena rasa-rasanya aduh kok gini banget ya jadi seorang voice over talent,� ungkap Arbida

Bahkan dirinya sempat berfikir untuk berhenti menjadi seorang voice over talent, tetapi takdir berkata lain, ia diberikan kesempatan untuk mengisi suara dalam sebuah proyek besar hingga akhirnya dia kembali yakin dan percaya akan potensi yang ia miliki.

�Setelah semakin nggak percaya diri aku memutuskan untuk keluar dari pekerjaan itu. Tapi sebelum aku keluar, aku mendapatkan kesempatan di kantor aku ditawari sama program director aku untuk jadi host di salah satu media di Yogyakarta bernama Hook Space. Setelah event itu, mereka menghubungi aku, mereka nawarin projek bareng untuk mengisi suara menjadi voice over talent, di 13 episode projek mereka. Aku jadi merasa aku di hargai, aku di manusiakan oleh pekerjaanku dari input dan output. Aku jadi seneng banget dan aku semakin percaya diri, aku makin yakin dengan potensi yang aku punya,� jelas Arbida

Dari kisah tersebut Arbida membuktikan bahwa bahwa kunci kesuksesan adalah jangan pernah menyerah, dan selalu berusaha hingga kita mendapatkan hasil yang kita inginkan.

Writer: Abdullah Arifin
TAGS:Artis / Talent
SHARE
Recommendation Article