Pusakata: Saya Memilih untuk Berkesenian, Bukan Mencari Sensasi

Pusakata: Saya Memilih untuk Berkesenian, Bukan Mencari Sensasi

Posted: Jan 22, 2022

-

Penyanyi Pusakata merilis secara berkala singgel yang ada di album keduanya, yakni ''Mesin Waktu 2020''. Dia melakukan hal tersebut bukan karena lagu yang dirilis harus selalu menjadi hit.

Kata Pusakata, album perdananya yang berjudul ''Dua Buku'' yang dirilis pada 2019 lalu, kurang mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Menurutnya, eksistensi di media sosial menjadi salah satu pengaruh terhadap suatu karya.

''Itu yang susah sekarang, siapa yang followers-nya banyak. Si A followers-nya 7 juta, 10 juta, belasan juta, lagunya baru dirilis hari ini, yang nonton udah 6 juta, kan gila. Pas didengerin lagunya, �yah, ginian doang�, istilahnya gitu,'' ucap Pusakata dalam Live Instagram Eventori, Talentalks.

�Kalau saya, berbicara tentang estetis di sini. Bicara yang entah jagoan dari mana, sekolah dari luar, lagunya viewers-nya cuma 20, 700 udah syukur banget, dengan konsep video klip yang menghabiskan puluhan juta. Tetap aja saya memilih untuk berkesenian, bukan untuk mencari sensasi, sih. Intinya di situ,� sambungnya.

Dalam menciptakan sebuah karya, Pusakata mengaku tak ingin asal menjadi tenar, tapi tak memiliki kualitas yang bagus bagi pendengarnya.

�Saya punya beban moril sama yang namanya musik. Musik itu senjata saya, musik itu sarana supaya orang bisa mengerti siapa saya dan pemikiran saya. Itu aja saya lakukan semaksimal mungkin, orang masih suka gosip, salah mengartikan,� beber Pusakata.

Pusakata mengatakan bahwa suatu lagu yang dihasilkan oleh seorang musisi, bisa memberikan pengaruh pada hidup orang. Maka dari itu, dia tak ingin membuat lagu yang dapat membuat orang semakin terpuruk.

�Jangan salah, kita bikin lagu itu mempengaruhi hidup orang, pengaruhnya jelek, makanya banyak mungkin cerita �hancurkan diriku tak berarti lagi�, lagu gitu makanya banyak yang manjat tiang sutet, terus bunuh diri. Terlalu banyak depresif lagu-lagu tuh. Saya memilih untuk tidak ada di situ,� imbuh Pusakata.

Selain ke pendengar, apakah lagu juga berpengaruh kepada penyanyi itu sendiri?

�Banget. Saya rasakan. lagu paling gila yang pernah saya buat itu �Pejamkan Matamu� dan �Dunia Batas�, kalau mau dilihat secara kualitas, perjalanan spiritual, batin, fisik, hati saya, tercurah habis-habisan untuk dua lagu itu dan itu luar biasa. Lagu itu menggerakkan saya untuk lebih dinamis lagi,� pungkas Pusakata.

Writer: Abdullah Arifin
TAGS:Artis / Talent
SHARE
Recommendation Article