Setelah sekian lama, rapper kenamaan asal Jogja, Marzuki Mohammad A.K.A Kill the DJ kembali merilis single dengan judul Rasah Kakean Sambat. Pelantun lagu Ora Minggir Tabrak ini kembali konsisten dengan menggunakan bahasa Jawa dalam hal liriknya. Dan konsisten pula mengusung genre EDM yang dipadu dengan rap/hip-hop. Seperti biasanya, dia kembali bekerjasama dengan Balance Perdana Putra sebagai produser. Balance juga merupakan kompatriotnya di Jogja Hip Hop Foundation dan Libertaria.
Lagunya Banyak Disukai Anak-Anak…
Kill the DJ juga sekaligus merilis musik video yang unik. Kali ini dia melibatkan anak-anak dari desanya untuk menari. Proses syutingnya dilakukan selama masa libur sekolah lalu anak-anak.
“ Aku ingin melibatkan anak-anak di desaku, mereka polos, belum pernah nari, belum pernah shooting, gak ngerti kesenian, tapi justru kepolosan itu yang membuatku tertarik. Semoga saja bisa membuka wawasan dan menginspirasi mereka kedepannya ,” kata Juki, sapaan akrabnya, menerangkan.
Seperti juga single Ora Minggir Tabrak dan Kewer-Kewer (Libertaria) yang sangat jarang dipanggungkan namun menjadi viral di masanya dan hingga kini masih ramai di berbagai platform sosmed, sepertinya Kill the DJ ingin mengulangi kisah yang sama, yaitu lagu simpel yang menjadi kesukaan anak-anak.
“ Gak ngerti kenapa anak-anak bisa suka lagu-laguku ?! Tapi baguslah, artinya aku punya ceruk pasar yang membuat umur lagunya bisa panjang. Meskipun sejujurnya gak ada intensi ke sana, aku hanya ingin membuat musik yang gampang saja buat semua ,” ujar Juki.
Liriknya Sarat Pesan Moral…
Lagu Rasah Kakean Sambat sendiri bermakna tentang pentingnya punya mental yang kuat, karena hidup memang tidak mudah, jatuh-bangun itu pasti, tapi jangan terlalu banyak sambat alias mengeluh.
Kill the DJ dan Jogja Hip Hop Foundation dengan segala keunikan musikal dan liriknya, seperti sebuat oase atas musik berbahasa Jawa yang kini didominasi oleh cidro, patah hati, sambat dan lain sebaginya, butuh alternatif agar variannya semakin banyak dan menyegarkan.
Patut diacungi jempol buat Juki yang konsisten dengan lirik bahasa Jawanya yang mampu menembus sekat-sekat bahasa yang ada di tanah air. Karena sejatinya musik memang universal dan bisa diterima siapa saja yang mendengarkannya. Selamat Juki…teruslah membuat karya yang asyik dan bisa dinikmati semua kalangan. (Arey)