.jpg&w=3840&q=75)
Sometimes, To Create Something New, You Have to Destroy Everything That You’ve Ever Build
Dua mantan anggota band Fleur yang telah menyatakan bubar di penghujung 2022 Lalu, Tanya Ditaputri dan Tika Prameswari kembali muncul ke permukaan dengan membentuk project duo yang bernama Rattles.
Untuk menandai kemunculannya, mereka langsung merilis single serta video klip yang berjudul Enough, Please dan dirilis melalui platform YouTube.
Jauh Berbeda Dengan Fleur
Meski merupakan alumni dari Fleur tapi project duo ini menghadirkan sesuatu yang jauh berbeda dibandingkan dengan project yang sebelumnya mereka lakukan bahkan bisa dibilang perbedaannya hingga 180 derajat dan mustahil untuk ditarik garis merahnya.
Pada project duo ini Tanya DItaputri dan Tika Prameswari menghadirkan sesuatu yang jauh lebih agresif dan ditandai dengan penggunaan efek fuzz pada gitar dengan riff yang menyayat serta gebukan drum agresif dengan BPM tinggi.
Sekilas single perdana dari Rattles ini mengingatkan kita dengan musik yang ditawarkan oleh The Dead Weather, The White Stripes hingga Blood Shoes Red.
Meski hanya beranggotakan dua orang yang memainkan dua instrumen tapi single ini berhasil menghadirkan rasa yang pas dan tidak terkesan kosong di lagunya.
Tentu saja hal ini dapat terjadi karena kepiawaian Aghan Sudrajat (Monkey to Millionaire) selaku produser yang dipilih oleh Rattles untuk mengerjakan single mereka.
Menggunakan Lirik Bahasa Inggris
Selain dari segi musik hal lain yang membuat Rattles jauh berbeda dengan Fleur adalah dari segi lirik yang menggunakan bahasa Inggris dengan pendekatan vokal modern.
Jauh berbeda dengan Fleur yang menggunakan bahasa Indonesia dengan pendekatan vokal vintage yang membuat kita dapat membayangkan musik-musik di era 70an.
Meski Rattles adalah project yang berbeda dengan Fleur tapi sepertinya Tanya Ditaputri dan Tika Pramesti akan membutuhkan waktu yang lama untuk melepas image sebagai anggota band Fleur yang sudah bubar.
Apakah single yang baru saja dirilis ini dapat menjadi ajang pembuktian mereka untuk terlepas dari image Fleur yang kadung melekat pada keduanya?.