Morning! Ready for Monday? Let’s get things done and keep the good vibes only. Need a boost? Diskoria’s new album is perfect for that!
Akhirnya Diskoria masuk ke babak baru karir bermusiknya. Kini, mereka merayakan satu dekade perjalanannya dengan debut album penuh berjudul “INTONESIA”. Album ini resmi dirilis pada 11 April 2025.
Album ini jadi bukti bahwa mereka adalah salah satu pelopor bangkitnya disko di Indonesia, sekaligus momen perubahan Diskoria dengan formasi baru.
Perjalanan 10 Tahun dan Album Debut
Sejak dibentuk pada tahun 2015, Diskoria awalnya digawangi oleh Merdi Simanjuntak dan Fadli Aat, bersama Daiva Prayudi sebagai konseptor dan co-producer. Sepuluh tahun terakhir mereka dikenal dengan beragam kolaborasi bersama musisi dan seniman.
Album debut ini jadi pencapaian penting dalam perjalanan Diskoria. Berisi 11 trek, terdiri dari lagu-lagu orisinil yang terinspirasi dari musik disko era 70-an hingga 90-an, serta dua lagu gubahan.
Overall, album ini menghadirkan sentuhan khas Diskoria dengan aransemen yang segar serta lirik yang dekat dengan kehidupan masa kini.
Kenapa “INTONESIA” Sih?
Artwork album debut Diskoria, "INTONESIA". Foto: Istimewa
Buat yang bingung, sini gue jelasin.
Jadi, judul ini diadaptasi dari sebuah cultural event di Frankfurt, Jerman pada tahun 2023. Di acara ini, Diskoria diundang jadi pengisi acara. Kalau dibedah secara etimologis sih, kata ini diambil dari “Into Indonesia” yang dipersingkat jadi “Intonesia”.
Selain itu, phrase “INTONESIA” terasa sangat dekat, hingga Diskoria minta izin memakai kata tersebut untuk judul album perdana.
Kata ini dirasa bisa sangat mewakili visi Diskoria untuk membawa para pendengarnya lebih merasakan Indonesia lewat kumpulan lagu dalam album ini.
“Perjalanan sepuluh tahun ini penuh dengan pengalaman berharga, dan akhirnya kami bisa mempersembahkan album ini sebagai bentuk apresiasi untuk para pendengar setia kami. Kami berharap seperti judulnya, album ini bisa menjadi pintu bagi banyak banyak orang untuk mendengar musik pop khas Indonesia, yang digabung dengan ciri khas musik disko yang selalu membawa keceriaan.”, ujar Merdi
Banyak Kolaborator
Beberapa sosok ternama turut terlibat dalam pengerjaan album ini, menambah warna dan kekayaan musikal yang dihadirkan. Selayaknya karya Diskoria terdahulu yang kolaboratif, nama-nama yang hadir tidak hanya dari mereka yang aktif di industri musik, tetapi juga dari ranah lain.
Mulai dari nama Ayu Gani, yang telah hadir lebih dahulu lewat kolaborasi pada lagu ‘Hasrat dan Jiwaku’, kemudian disusul oleh Chelsea Islan yang terlibat sebagai vokal utama pada lagu ‘Prahara Api Asmara’, bersamaan dengan album ‘INTONESIA’ ada pula keterlibatan Najwa Shihab pada nomor pembuka bersama dengan Alvin Witarsa dan Eva Celia dengan menggubah lagu ‘Tanah Airku’.
Diskoria juga ingin mengajak para penikmatnya untuk berekreasi melalui keberagaman nomor yang disajikan, dan merasakan bagaimana musik disko bisa dikemas sedemikian rupa.
Pergantian Formasi: Fadli Aat Pamit, Rayi Raditia dan Pandji Dharma Bergabung
Dalam momen spesial ini, Fadli Aat juga mengumumkan keputusannya untuk mundur dari Diskoria. Sebagai langkah keberlanjutan Diskoria, posisi Aat akan diisi oleh Rayi Raditia dan Pandji Dharma, dua musisi yang sebenarnya sudah tidak asing bagi Diskoria.
Keduanya telah lama menjadi bagian dari format live band Diskoria, sehingga transisi ini diharapkan berjalan mulus tanpa mengubah identitas musik yang telah dibangun selama ini.
Bersama dengan label Suara Disko, album debut Diskoria, ‘INTONESIA’, kini telah tersedia di berbagai platform musik digital, serta telahi dapat dinikmati dalam sajian visual berbentuk video lirik, yang bisa diakses melalui kanal YouTube Suara Disko.