Rekomendasi 5 Film Omnibus yang Cocok Disaksikan Saat Akhir Pekan

Rekomendasi 5 Film Omnibus yang Cocok Disaksikan Saat Akhir Pekan

Posted: Jan 22, 2022

-

Film omnibus atau film antologi adalah sekumpulan film pendek yang biasanya memiliki tema tunggal atau peristiwa yang berkaitan, kemudian digabungkan menjadi satu film panjang.

Beberapa sineas Indonesia kerap membuat film omnibus, yang memiliki daya tarik tersendiri. Berikut Eventori beri rekomendasi 5 film omnibus yang cocok disaksikan saat akhir pekan.

 

  1. Rectoverso

Rectoverso adalah film tentang cinta yang dirilis pada 14 Februari 2013. Film ini merupakan adaptasi dari album musik karya Dewi Dee Lestari yang berjudul sama dengan film, yang dirilis pada 2008. Film ini memiliki lima film pendek.

Film pendek tersebut yaitu Malaikat Juga Tahu yang disutradarai Marcella Zalianty dan ditulis Ve Handojo. Kemudian, Firasat yang digarap Rachel Maryam dan ditulis Indra Herlambang. Selain itu, ada Cicak di Dinding yang disutradarai Cathy Sharon dan ditulis Ve Handojo.

Lalu, ada Curhat buat Sahabat yang digarap oleh Olga Lydia dan ditulis oleh Ilya Sigma dan Priesnanda Dwi Satria. Kelima, ada Hanya Isyarat yang disutradarai oleh Happy Salma dan ditulis oleh Key Mangunsong.

  1. Quarantine Tales

Quarantine Tales adalah film bergenre drama thriller yang tayang secara streaming di Bioskop Online pada 18 Desember 2020. Film ini terdiri dari lima kisah dengan lima sutradara berbeda yang menampilkan ide cerita menarik.

Lima sutradara yang terlibat dalam film ini adalah Dian Sastrowardoyo dengan film Nougat, Ifa Isfansyah dengan film Cook Book, Acho Tenri dengan film Happy Girls Dont Cry, Sidartha Tata dengan film The Protocol, dan Jason Iskandar dengan Prankster.

Meski filmnya menyajikan cerita yang berbeda-beda, namun tetap memiliki benang merah, yaitu menyuarakan perasaan dan emosi yang sama tentang kegelisahan, kerinduan, dan keputusasaan yang mungkin muncul selama pandemi COVID-19.

  1. Princess, Bajak Laut, dan Alien

Princess, Bajak Laut, dan Alien adalah film omnibus untuk anak-anak bergenre drama yang mengangkat empat cerita tentang pertemanan, keluarga, dan keberanian. Film ini dirilis pada 9 Januari 2014.

Empat sutradara yang menggarap film ini adalah Eko Kristianto dengan film Misteri Rumah Nenek, Alfani Wiryawan dengan film Babe Oh Babe, Rizal Mantovani dengan film Electric B-Boyz, dan Upi Avianto dengan film Princess, Bajak Laut & Alien.

Film ini dibuat dengan gaya dan inspirasi dari setiap sutradara, yang memiliki tujuan untuk mengajak anak-anak menjadi lebih gigih, cerdas, berani, dan memiliki pola pikir juara.

  1. Perempuan Punya Cerita

Perempuan Punya Cerita yang dirilis pada Januari 2008 ini memiliki genre drama. Film ini memiliki empat film pendek yang dibuat dengan mendekati subyek mereka memakai perspektif perempuan.

Segmen pertama dengan judul Cerita Pulau ditulis oleh Vivian Idris dan disutradarai oleh Fatimah Rony. Segmen kedua berjudul Cerita Yogyakarta ditulis oleh Vivian Idris dan disutradarai oleh Upi Avianto.

Segmen ketiga berjudul Cerita Cibinong ditulis oleh Melissa Karim dan disutradarai oleh Nia Dinata. Segmen keempat berjudul Cerita Jakarta ditulis oleh Melissa Karim dan disutradarai oleh Lasja Fauzia.

  1. Jakarta Maghrib

Berbeda dengan film omnibus sebelumnya yang hadir dengan sutradara yang berbeda-beda di setiap segmennya, film Jakarta Maghrib hanya memiliki satu orang sutradara, yaitu Salman Aristo.

Film yang dirilis pada Juli 2011 ini merangkum Maghrib sebagai waktu spesial yang telah lama menebar berbagai anggapan ke tengah masyarakat. Ia berusaha menangkap maghrib bukan saja sebagai fenomena religius tetapi sebagai bagian yang khas dari masyarakat urban Jakarta, lalu menyusunnya ke dalam lima tautan cerita sebagai strategi penyampaian narasinya.

Segmen film ini terdiri dari Iman Cuma Ingin Nur, Adzan, Menunggu Aki, Jalan Pintas, Cerita Si Ivan, dan Bada. Cerita dari film ini juga ditulis oleh Salman Aristo sendiri.

 
 
Writer: Abdullah Arifin
TAGS:Artis / Talent
SHARE
Recommendation Article