Pada program Bicara Melalui Lensa Industri Film Indonesia yang tayang setiap Senin mulai tanggal 25 Oktober 2021 di kanal YouTube Eventori.id, Reza Rahadian selaku ketua komite dari Festival Film Indonesia (FFI) menceritakan berbagai kisah terkait penyelenggaraan ajang apresiasi film terbesar di Indonesia ini.
(Menjadi Ketua Komite FFI) kesulitan terbesarnya adalah untuk membuat sebuah tantangan dalam pengambilan keputusan, dalam pengambilan kebijakan untuk apa yang ingin dilaksanakan, apa yang menjadi pedoman FFI di tahun ini itu menjadi tantangan tersendiri, jelas Reza.
Selain hal tersebut, Reza juga mengungkapkan bahwa kesulitan lainnya adalah bagaimana dirinya harus dapat mengakomodir keinginan dari berbagai sineas film yang beragam dan tidak sedikit jumlahnya.
Kemudian bagaimana kita mengakomodir keinginan orang-orang film yang jumlahnya juga banyak sekali dan beragam, suara-suaranya akan berbeda-beda dan bagaimana mempertimbangkan keputusan yang dirasa paling tepat, itu menjadi tantangan tersendiri, sambungnya.
Pemeran dari Pak Habibie dalam film Habibie Ainun ini juga menambahkan, bahwa tantangan selanjutnya adalah bagaimana dirinya harus memastikan jalan dari keseluruhan kegiatan Festival Film Indonesia.
Tantangan kedua adalah memastikan jalannya keseluruhan kegiatan Festival Film Indonesia, dari mulai launching kemudian ada malam nominasi, lalu ada malam puncak malam Anugerah Piala Citra di tanggal 10 November, ungkap Reza.
Hal unik dari FFI 2021 ini adalah menggandeng berbagai aktor serta aktris muda untuk bergabung bersama FFI dengan menjadi Duta FFI. Alasan pemilihan itu dikarenakan FFI tidak mungkin berjalan sendirian dan peranan anak muda yang dianggap sangat penting.
Ikon-ikon FFI yang luar biasa ini, para duta-dutanya ini yang fans-nya bejibun ini. Karena begini buat saya ini membuktikan bahwa film Indonesia tidak bisa berjalan sendirian dan saya merasa peran anak muda dalam partisipasi aktif di Festival FIlm Indonesia, yang suatu saat mungkin akan Angga, mungkin suatu saat akan Jefri yang harus running Festival Film Indonesia, jelas Reza.
Reza kemudian menekankan bahwa regenerasi adalah hal yang sangat penting, terutama untuk FFI. Baginya FFI tidak boleh hanya diisi dengan orang yang itu-itu saja.
Regenerasi buat saya penting dan ini itu menjadi simbol, simbol bahwa FFI juga perlu memikirkan tentang regenerasinya. Nggak bisa tuh harus misalnya saya terus atau siapa terus, atau orang-orang yang identik dengan Festival Film Indonesia, sambungnya.
Aktor kelahiran 5 Maret 1987 ini juga menjelaskan bahwa FFI merupakan barometer dari perfilman di Indonesia, sejak pertama kali dibentuk pada tahun 1955 FFI telah menjadi simbol untuk kemajuan serta kemunduran film yang ada di Tanah Air.
Siapa yang tidak ingin FFI ini bisa semakin dikenal orang, tapi yang paling utama adalah FFI itu selalu menjadi barometer, dia itu lambang supremasi tertinggi perfilman Indonesia, itu legit dari tahun 1955, pertama kali FFI diadakan dia sudah menjadi simbol akan kemajuan ataupun kemunduran film Indonesia, jelas Reza.
Dia juga mengungkapkan bahwa penyelenggaraan FFI tahun ini sangatlah membuatnya bahagia, dikarenakan genre film yang bervariasi dan juga banyaknya generasi muda yang turut ambil andil.
Tahun ini yang membahagiakan adalah karena variasi film-filmnya yang lolos itu membuktikan keterbukaan akan genre, keterbukaan akan filmmaker. Banyak sekali filmmaker-filmmaker muda, banyak sekali genre-genre yang sangat variatif, ungkapnya.
Festival Film Indonesia merupakan barometer dari perfilman di Tanah Air. Sebagai Ketua Komite FFI 2021 ini, Reza meyakini bahwa keberagaman dan peranan anak muda adalah hal yang sangat dibutuhkan untuk kemajuan FFI kedepannya.
Dari berbagai film serta sineas yang menjadi nominasi di ajang Festival Film Indonesia pada 2021, kira-kira siapakah yang akan menjadi peraih Piala Citra nanti? Jangan lupa juga untuk menyaksikan Malam Anugerah Piala Citra pada 10 November 2021 di kanal YouTube resmi Festival Film Indonesia.