Saung Angklung Udjo Konsisten dalam Pelestarian Seni Budaya Angklung

Saung Angklung Udjo Konsisten dalam Pelestarian Seni Budaya Angklung

Posted: Jan 22, 2022

Saung Angklung Udjo atau SAU adalah salah satu tempat wisata budaya dan edukasi yang terkenal di Bandung, Jawa Barat. SAU memiliki kepedulian untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Sunda, khususnya Angklung.

Saung Angklung Udjo atau SAU adalah salah satu tempat wisata budaya dan edukasi yang terkenal di Bandung, Jawa Barat. SAU memiliki kepedulian untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Sunda, khususnya Angklung.

Pada 1966, Udjo Ngalagena dan istrinya, Uum Sumiati mendirikan SAU atas dasar kecintaan terhadap pelestarian seni budaya angklung dan keberlangsungan seni budaya itu sendiri, dan kecintaan terhadap lingkungan dan warga sekitarnya.

Salah satu keunikan dari SAU adalah pemberdayaan warga sekitar. Sehingga, SAU tumbuh dan berkembang hadir bersama masyarakat, khususnya masyarakat Padasuka, Bandung.

''Keunikan yang dimiliki oleh SAU yang lainnya adalah konsisten terhadap bentuk pelestarian seni budaya, khususnya budaya angklung. Kita melakukan berbagai aktivitas reguler performance itu setiap harinya sejak 1966,'' ucap Ahadian Hadikusumah selaku Public Relation & Marketing Communication dalam wawancara dengan Eventori.

SAU terdiri dari beberapa komponen, ada pelaku seni pertunjukan, pekerja yang tergabung dalam karyawan, grup pengrajin angklung, dan lainnya. Apabila dihitung dengan vendor dan mitra, ada sekitar 1000 orang yang tergabung di SAU.

Bisnis utama dari SAU itu adalah seni pertunjukan yang rutin digelar setiap harinya, di masa sebelum pandemi. Dalam satu hari, biasanya ada dua kali pertunjukkan. Namun, saat sedang ramai pengunjung, bisa sampai lima kali pertunjukan dalam satu hari.

''Selain itu, kita ada produksi angklung menampung dari berbagai hasil karya warga sekitar dan tentunya kelompok-kelompok pengrajin lainnya yang di luar area Saung Angklung Udjo,'' tutur Ahadian.

''Kemudian, ada souvenir, pelatihan angklung atau pelatihan menjadi trainer angklung. Baru-baru ini, kita juga ada MICE untuk venue. Kita coba menggelar event untuk wedding dan meeting,'' sambungnya.

Meski kini tengah merebaknya pandemi COVID-19, SAU tak ingin berhenti untuk menyuguhkan pertunjukan angklung kepada masyarakat. Maka dari itu, kini mereka tengah menyiapkan pertunjukan virtual.

''Yang sudah berjalan saat ini, sedang dirintis virtual performance. Teman-teman yang saat ini memang belum sempat bisa berkunjung ke Saung Angklung Udjo karena memang ada keterbatasan ruang waktu dan jarak, kita ada alternatif yang bisa disuguhkan yaitu virtual performance,'' katanya.

Virtual performance ini kurang lebih hampir sama kontennya dengan yang konvensional. Hanya saja, ini disajikan secara hybrid. Ada pertunjukan live dan ada juga tayangan video yang sudah disiapkan sebelumnya.

''Tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Hanya saja di antara kelebihannya itu, penonton bisa tahu lebih banyak tentang SAU, karena ada materi yang sudah kita siapkan. Tentunya secara edukasi lebih komplit dibandingkan dengan yang live atau konvensional,'' pungkas Ahadian.

Selama pandemi, Saung Angklung Udjo tidak tutup. Mereka tetap buka dan mengadakan pertunjukan setiap harinya. Mengikuti protokol kesehatan, maka mereka akan menerima kunjungan berdasarkan reservasi.

Writer: Alvin Iqbal
TAGS:Opini
SHARE
Recommendation Article