Di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang diperingati setiap 17 Agustus, kerap diputar lagu-lagu bertema nasional. Seiring berjalannya waktu, cukup banyak musisi Tanah Air yang merilis lagu yang membangkitkan rasa cinta terhadap negeri.
Salah satu band yang merilis lagu tentang nasionalisme adalah COKELAT. Band yang beranggota Edwin (gitar), Ronny (bass), Ernest (gitar), Axel (drum), dan Aiu Ratna (vokal) itu menelurkan'' lagu berjudul Anak Garuda, versi baru secara independen.
Bagi COKELAT, ''Anak Garuda'' adalah anthem, yang dirilis sebagai ungkapan rasa salut terhadap semangat orang-orang Indonesia yang pantang menyerah di kala merebaknya virus COVID-19.
''Terlihat bahwa orang Indonesia itu pantang menyerah, dalam keadaan apa pun bisa tetap kuat, bisa survive. Di era pandemi ini terlihat sekali orang-orang Indonesia punya kekuatan untuk menjadi pemenang. Orang Indonesia selalu punya cara untuk mengatasi masalahnya. Akhirnya kami berinisiatif merilis anthem ''Anak Garuda'' ini,'' ucap Ronny dalam keterangan pers yang diterima Eventori.
''Anak Garuda'' adalah simbol spirit buat seluruh manusia Indonesia, adalah jati diri kita yang benar-benar pantang menyerah. Seperti yang ada di liriknya, ''kami bukan pecundang, Merah Putih tetap di dada kita''. Itu menunjukkan bahwa lagu ini sangat mewakili orang Indonesia yang bisa survivedi era pandemi seperti sekarang,'''' sambungnya.
Selain lagu ''Anak Garuda'' dari COKELAT, masih ada lagu-lagu dari musisi lain yang mengumandangkan semangat kemerdekaan lewat karya mereka.
1. Saykoji - Merah Putih
Pada 21 Juli 2009, Saykoji merilis lagu nasionalisme berjudul Merah Putih. Saykoji menuangkan bukti cintanya terhadap Tanah Air, lewat lirik yang ada di dalam lagu dengan musik rap itu.
Tujuan pemilik nama Ignatius Rosoinaya itu menelurkan lagu tersebut adalah untuk menimbulkan rasa kebanggaan di tengah isu mempertanyakan nasionalisme para pemimpin dan rakyat.
''(Lagu Merah Putih) itu saya buat tahun 2009 ketika banyak insiden buruk terjadi di Indonesia,'' ucap Saykoji dikutip dari Tempo.
2. Efek Rumah Kaca - Menjadi Indonesia
Lewat lagu Menjadi Indonesia yang dirilis pada 2008, Efek Rumah Kaca ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk sama-sama tahu bahwa di masa lampau, para pemikir Indonesia pernah setara dengan para pemikir dunia.
''Iya, ada dekade tersebut. Dan lagu ini tuh jadi refleksi buat kita semua yang hidup di Indonesia hari ini,'' ungkap sang vokalis sekaligus gitaris, Cholil Mahmud dikutip dari Hai.
''Kalau kita bisa ngulangin hal itu lagi, gue rasa Indonesia bakal tampil sebagai negara maju dan sejahtera. Negara yang semakin keren di kemudian hari pastinya,'' sambungnya.
3. Pee Wee Gaskins - Dari Mata Sang Garuda
Pee Wee Gaskins merilis lagu nasionalisme berjudul Dari Mata Sang Garuda pada 2011. Lewat irama musik yang cepat, grup musik asal Jakarta itu bercerita tentang semangat Indonesia.
Lagu Dari Mata Sang Garuda termasuk dalam album milik band yang beranggota Sansan (vokal), Dochi (bass), Ayi (gitar), Omo (synth), dan Aldy (drum) itu yang berjudul Ad Astra Per Aspera.
4. NTRL - Garuda di Dadaku
Lagu Garuda di Dadaku yang dinyanyikan oleh NTRL, terkenal setelah menjadi soundtrack film dengan judul sama. Lagu tersebut menjadi salah satu single utama dalam album The Story of Us.
Lirik lagu yang dirilis pada 2009 itu dapat membangkitkan semangat dan rasa cinta terhadap Indonesia. Bahkan, lagu Garuda di Dadaku pernah diputar di AFF Cup 2010 dan semacam anthem kalau kesebelasan Indonesia tanding dengan negara lain. Bagus NTRL yang menciptakan lagu ini tidak menduga kalo lagunya bakal dinyanyikan begitu heroik di stadion Utama Senayan.
'' Sebuah kebanggaan buat kami lagu ini begitu populer. Dan lebih seneng lagi, lagu ini jadi penyemangat pesepakbola Indonesia kala bertanding, bangga rasanya ,'' kata Bagus NTRL semangat.
5. Superman is Dead - Jadilah Legenda
Single andalan album Superman is Dead (SID) yang berjudul Sunset di Tanah Anarki adalah Jadilah Legenda. Lagu yang dirilis pada 2013 itu bercerita tentang keindahan Tanah Air.
SID lewat lagu Jadilah Legenda berhasil membawa pulang penghargaan dari AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards 2014 kategori Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik.
Salah satu cara SID membangkitkan rasa cinta tanah air buat geneeasi sekarang dan nanti.
Dirgahayu Indonesia yang ke 75 tahun. Jayalah Musik Indonesia. (Sarah/Arey)