UNESCO menetapkan setiap 23 April diperingati sebagai Hari Buku Sedunia atau World Book Day. Tanggal ini adalah tanggal meninggalnya beberapa sastrawan terkenal, salah satunya adalah William Shakespare.
Di Indonesia, terdapat penulis-penulis novel yang hebat. Bahkan, beberapa novel yang mereka tulis berhasil mendunia. Apa saja novel tersebut? simak ulasan berikut.
-
Pramoedya Ananta Toer - Tetralogi Pulau Buru
Pramoedya Ananta Toer atau Pram menerbitkan novel Tetralogi Pulau Buru pada 1980 sampai 1988. Keempat novel tersebut di antaranya adalah Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.
Novel tetralogi ini lebih dikenal oleh masyarakat di luar negeri dengan sebutan The Buru Quartet. Pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Max Lane, yang sejak April 1980 bertugas sebagai pegawai kedubes Australia.
Selain itu, novel ini juga diterjemahkan ke bahasa Rusia pada 1986 oleh E. Rudenko dengan kata pengantar oleh V. Sikorsky dengan judul Mir Chelovechesky dan diterbitkan oleh badan penerbit Progress.
-
Buya Hamka - Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang ditulis oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan nama Hamka, dirilis pada 1939. Novel ini pertama kali tulis sebagai cerita bersambung dalam majalah Pedoman Masyarakat.
Novel ini bercerita tentang adat yang berlaku di Minangkabau dan perbedaan latar belakang sosial yang menghalangi hubungan asmara sepasang kekasih, hingga berakhir dengan kematian. Hamka pun mengkritik tentang kawin paksa.
Selain dalam bahasa Indonesia, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck diterbitkan dalam bahasa Melayu sejak 1963 dan dijadikan sebagai bahan bacaan wajib untuk siswa di Tanah Air maupun di Malaysia.
-
Eka Kurniawan - Cantik Itu Luka
Cantik Itu Luka adalah novel pertama yang ditulis oleh Eka Kurniawan. Novel ini pertama kali diterbitkan pada 2002 dan pernah masuk long list Khatulistiwa Literary Award pada 2003.
Novel ini bercerita tentang Dewi Ayu, wanita rupawan yang memiliki darah Indonesia dan Belanda. Dia dipaksa menjadi pelacur hingga melahirkan tiga anak yang tidak diketahui siapa ayahnya. Dewi berharap nasib buruk tak menimpa anak keempatnya.
Cantik Itu Luka diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh Ribeka Ota dan diberi judul Bi Wa Kazu. Selain itu, novel ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh New Directions, New York.
-
Ahmad Tohari - Ronggeng Dukuh Paruk
Novel yang ditulis oleh Ahmad Tohari yang berjudul Ronggeng Dukuh Paruk, dirilis pada 1982. Novel ini bercerita tentang kisah cinta Srintil, seorang penari ronggeng dengan temannya yang berprofesi sebagai tentara, Rasus.
Pada penerbitan pertama, Ronggeng Dukuh Paruk merupakan trilogi yang terdiri dari Catatan Buat Emak, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. Pada 2011, novel ini diadaptasi ke film dengan judul Sang Penari.
Sampai sekarang novel Ronggeng Dukuh Paruk telah terbit dalam lima bahasa, di antaranya adalah bahasa Indonesia, bahasa Jepang, bahasa Jerman, bahasa Belanda, dan bahasa Inggris.
-
Andrea Hirata - Laskar Pelangi
Andrea Hirata menulis novel pertamanya yang berjudul Laskar Pelangi. Novel yang diterbitkan pada 2005 ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah di Belitung yang penuh dengan keterbatasan.
Laskar Pelangi adalah buku pertama dari tetralogi Laskar Pelangi. Ketiga buku berikutnya adalah Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Ini tercatat sebagai buku sastra Indonesia terlaris sepanjang sejarah.
Novel ini diterbitkan di 23 negara lainnya, yaitu di Amerika Serikat, Australia, New Zealand, India, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Nepal, Jepang, Jerman, Belanda, Spanyol, Italia, Turkey, Brasil, Korea, Malaysia, China, Taiwan, Vietnam, Portugis, Hungaria, dan Spanyol.