Hello July! Can you believe how quickly time flies? If the first half of 2023 has felt fleeting without any major breakthroughs, here's some advice from a little birdie: prioritize your physical and mental well-being, nurture high-quality relationships, and focus on creating more than you consume. Embrace well-being, cherish relationships, and prioritize creation. Let's make the second half extraordinary!
Quarter indie pop / synth pop asal Bandung, Iris Bevy merilis album perdananya bertajuk Avesta. Mereka bekerjasama dengan Demajors Records dan melepas album tersebut dalam format digital dan juga fisik.
Album ini menjadi awal proses berkarya yang sangat panjang nantinya untuk Iris Bevy, mengingat mereka baru saja memasuki tahun ketiga sejak awal terbentuk.
Avesta? Apa Artinya?
Shau (vocal, synth), Kidz (vocal, guitar, synth), Jeremy (guitar), dan Dimas (bass) memilih kata Avesta menjadi judul album perdananya. Okay, I know I know banyak yang nanya artinya apaan…
Avesta tuh diibaratkan seperti hasil selama 3 tahun Iris Bevy yang referensi musiknya semakin berkembang. Kalau based on press release yang diterima Eventori View, Avesta ini seperti dualisme karya mereka, seperti ada sisi terang dan gelap yang menyatu. Hmm, yin yang mungkin ya…
Pentingnya Fokus Sama Diri Sendiri
Avesta dapat diartikan sebagai sebuah kitab atau bacaan. Artinya, setiap manusia pada hakikatnya merupakan kitab yang menyimpan harapan dan memori bagi jiwa manusia di alam material ini.
“Melalui Avesta, kami ingin menyampaikan pesan untuk lebih menghargai dan berfokus pada diri kita sendiri dengan menyadari hakikat tersebut,” ujar Dimas.
Semangat D.I.Y alias Do It Yourself
Yes, album yang terdiri dari 9 lagu ini berisikan 7 materi baru dan 2 buah remaster dari single sebelumnya ini diproduksi secara independen. Rekamannya pun nggak di studio, melainkan di rumah masing-masing. Para personel Iris Bevy mengatakan bahwa mereka berusaha mengkolaborasikan teknologi dan musikalitas mereka dalam pembuatan materi di album ini.
“Proses rekamannya dikerjakan sendiri di rumah masing-masing memanfaatkan apa saja yang ada,“ ujar Jeremy.
Untuk ranah post production, Muhammad Thoriqul Fahmi a.k.a Mamoy didapuk sebagai mixing engineer dan Eri dari Timurrrec sebagai mastering engineer. Mereka berdua mampu nge-translate imajinasi dari keempat personil Iris Bevy di album ini.
Special Artwork from Shau
Sang vokalis, Shau, nggak cuma menyumbang suara aja. Untuk album Avesta ini dia menyumbangkan imajinasinya ke dalam artwork dan arahan artistik dalam desain album ini.
Shau bilang kalau ilustrasi artwork yang dibuatnya terinspirasi dari momen-momen kontemplatif dirinya. Menurutnya, dalam kesendirian seseorang akan dapat menemukan jawaban atas esensi hidupnya.
Album Avesta dari Iris Bevy sudah bisa didengarkan dan diunduh melalui berbagai music platform digital. Untuk album fisik Avesta juga dapat dibeli di berbagai toko afiliasi Demajors Records dalam waktu dekat. Oh iya, Iris Bevy juga berencana akan mengadakan perayaan perilisan album perdana mereka.
Congrats, Iris Bevy!