Sentuhan POV Pria di Lagu “Aku Tak Mau Sendiri”nya Jikustik

Sentuhan POV Pria di Lagu “Aku Tak Mau Sendiri”nya Jikustik

Posted: Sep 07, 2023

Band asal Jogja, Jikustik, tepat sebulan yang lalu merilis single pertama mereka dalam Mini Album yang diberi label "Back 4 Good”.

Band asal Jogja, Jikustik, tepat sebulan yang lalu merilis single pertama mereka dalam Mini Album yang diberi label "Back 4 Good”. Akhir Agustus 2023 band Jikustik kembali merilis single kedua dari kantong mini album tersebut. Pada momen ini, Jikustik mengundang masyarakat Indonesia untukturut serta dalam kampanye #MusikUntukSemua yang digagas oleh mereka. Kampanye ini bertujuan memberikan ruang inklusif bagi semua penikmat karya seni di Indonesia.

Jikustik yang berdiri tanggal 26 Februari 1996, sudah melahirkan 9 album selama berkarier dengan puluhan karya yang menjadi hits di blantika musik Indonesia. Di tahun 2023, Jikustik kembali dengan formasi terbaik mereka, yaitu Icha (Vokal & Bass) , Adit (Keyboard), Dadik (Gitar), dan Carlo (Drum).

Jikustik meyakini bahwa dengan memberikan ruang yang inklusif kepada seluruh penikmat karya seni di industri musik Indonesia, akhirnya akan memperkuat tujuan dari karya seni itu sendiri yakni memberikan makna kepada para penikmat.

“Kami meyakini penikmat karya seni berasal dari kalangan masyarakat yang beragam dalam berbagai hal. Dengan pendekatan ini, Kami berharap setiap karya seni dapat dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat, serta memastikan bahwa semua orang dapat memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses hasil karya seni,” ungkap Adhitya Bagaskara, pemain keyboard dari Jikustik.

Bekerjasama dengan Komunitas Teman Tuli

Dalam program kampanye #MusikUntukSemua ini, Jikustik terinspirasi oleh sejumlah musisi dalam dan luar negeri yang telah bekerjasama dengan komunitas teman tuli sebagai mitra. Kolaborasi ini dilakukan untuk menyampaikan karya musik mereka dengan tujuan memberikan ruang inklusif bagi semua anggota masyarakat, khususnya komunitas teman tuli di Indonesia.

“Selain memberikan ruang kepada komunitas teman tuli untuk sama-sama bisa menikmati lagu terbaru “Aku Tak Mau Sendiri”, Jikustik juga mengajak masyarakat secara luas untuk mendukung komunitas teman tuli melalui gerakan dengan mengenakan gelang #MusikUntukSemua," ujar Ayunda Kusmiya Putri, yang berperan sebagai Mentor dan Ahli Bahasa Isyarat Tuli dalam kolaborasi ini.

Jikustik berharap kolaborasi ini tidak hanya menjadi simbol solidaritas yang kita tunjukkan kepada komunitas teman tuli, tetapi juga menjadi komitmen bersama untuk menciptakan ruang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. Sebagai tanda dirilisnya single “Aku Tak Mau Sendiri” dalam Mini Album “Back for Good”, Jikustik telah mempersiapkan sebuah video musik khusus yang dipersembahkan untuk komunitas teman tuli, sehingga mereka dapat menikmati karya terbaru Jikustik bersama masyarakat secara luas.

Di samping itu, Jikustik juga mengajak masyarakat luas untuk mendukung dengan memakai gelang #MusikUntukSemua yang dapat diperoleh melalui toko Jikustik Merch di Tokopedia. Seluruh hasil keuntungan penjualan gelang ini 100% akan diberikan oleh Jikustik untuk mendukung komunitas teman tuli dalam penyediaan fasilitas penunjang yang mereka butuhkan.

"Kami menyadari bahwa kolaborasi dengan komunitas teman tuli dalam industri musik Indonesia bukanlah hal baru. Bahkan, hal tersebut justru membuat kami semakin bersemangat untuk memulai kampanye #MusikUntukSemua. Karena hal-hal baik seharusnya terus diulang oleh siapa pun," ungkap Adhitya Bagaskara.

Lagu Ini Pernah Sukses Dinyanyikan oleh Bunga Citra Lestari

Lagu "Aku Tak Mau Sendiri" merupakan salah satu karya terbaik yang dihasilkan oleh Aji Mirza Hakim, yang dikenal dengan nama panggilan Icha Aji, selaku Vokalis dan pemain Bass dari Jikustik. "Aku Tak Mau Sendiri" diciptakan oleh Icha pada tahun 2005. Lagu ini mengisahkan tentang perasaan kehilangan terhadap seseorang yang amat dicintai. Pada tahun 2006, lagu ini pertama kali dinyanyikan dan dipopulerkan oleh salah satu penyanyi berbakat pada saat itu, Bunga Citra Lestari.

Selain aransemen musik yang mengalami perubahan yang signifikan, jika 17 tahun yang lalu lagu ini dinyanyikan dari sudut pandang seorang wanita yakni Bunga Citra Lestari, pada tahun 2023 Jikustik akan menyajikannya dari perspektif penyanyi pria dan dalam format band pula.

“Sebagai pencipta lagu ini, saya merasa tugas saya telah selesai ketika berhasil menyajikan sebuah karya yang mampu memungkinkan para penggemar karya saya memahami lagu ini dari perspektif yang utuh, baik sudut pandang wanita maupun pria," demikian ungkap Icha Aji.

Jikustik meyakini bahwa dengan memberikan ruang yang inklusif kepada seluruh penikmat karya seni di industri musik Indonesia, akhirnya akan memperkuat tujuan dari karya seni itu sendiri yakni memberikan makna kepada para penikmat musik termasuk teman-teman dari komunitas tuli tadi. Sebuah niatan yang sangat mulia dari Jikustik dan semoga sukses kampanye dan misinya. Tabik…! (Arey)

 

Writer: Abdullah Arifin
TAGS:Music,Jikustik
SHARE
Recommendation Article