Sony Soebowo sudah puluhan tahun menjadi seorang audio engineer. Berawal dari suka bermusik, kemudian dia memproduksi beberapa album di studio pada 1986. Pada 90-an, dia mulai masuk ke live performance sampai sekarang.
Musisi yang pernah ditangani oleh Sony di antaranya adalah Slank selama 21 tahun, Naif selama 12 tahun, dan Raisa 7 tahun. Setelah cukup lama berprofesi sebagai audio engineer, dia telah melalui berbagai macam hal.
Ketika saya megang dangdut, buat mix engineer, bisa dibilang dangdut itu paling sulit. Kita enggak bisa anggap remeh dangdut. Dangdut itu ciri khas banget sama musik Indonesia. Di Indonesia, ada raja dan ratu dangdut, di Amerika enggak ada, ucap Sony dalam wawancara dengan Eventori, Selasa (2/3).
Pengalaman yang menarik didapat oleh Sony, saat dia sedang mengerjakan salah satu program televisi di Semarang, yang mengangkat acara dangdut.
Saya pikir sudah oke, tiba-tiba ada orang di dekat FOH nyender, negur saya, mas, ini kurang ini , kok, bapak tau? , ya, saya sudah mixing dangdut kira-kira 15 tahunan . Langsung saya ajak ke dalam, tolong diajarin saya gimana caranya supaya ini lebih baik . Ujungnya, ketika saya kasih liat mixer-nya dia kaget, wah, saya enggak bisa mixer gini , beber Sony.
Setelah itu, akhirnya mereka saling bertukar pengetahuan. Sony memberikan orang tersebut pengetahuan mengenai mixer. Sedangkan Sony, mendapat pengetahuan mengenai musik dangdut darinya.
Di situ, poinnya adalah kita harus bisa menerima masukan dari siapapun kalau kita mau eksis dan maju terus. Yang paling penting, kita ikuti perkembangan teknologi audio, ungkap Sony.
Untuk menjadi seorang audio engineer, harus memiliki pengetahuan tentang audio. Lantaran bidang audio engineer banyak jasanya dipakai di bidang musik, maka akan lebih baik apabila mengetahui tentang musik.
Kemudian, karena sekarang sudah era digital, kalau kita bicara digital berarti komputerisasi, lebih baik lagi kalau dia paham mengenai sistem komputer, bit, ram, segala macam. Untuk dasar-dasar audio memang sudah harus dipahami secara elektronik, jelas Sony.
Lantas, apa saja alat yang harus dikuasai oleh seorang audio engineer?
Audio engineer itu luas, dia tidak hanya mixing, mixing itu handle mixer, tapi dia juga harus tahu cara pasang mic, dan sebagainya. Kebanyakan ketika orang menjadi audio engineering tujuannya menjadi mix engineer, mixing console. Maka, harus menguasai console, apalagi sekarang sudah enggak ada yang analog, semuanya digital. Dia harus bisa memahami beberapa console digital, tutur Sony.
Kata Sony, yang paling penting sebagai mix engineer adalah tak hanya datang membawa badan, ketika sampai di tempat bekerja. Namun, dia sudah mempersiapkan berbagai macam hal.
Sudah mempersiapkan paper, bagaimana mempersiapkan event, band, bagaimana dia berkomunikasi dengan artis tersebut atau dengan EO (Event Organizer)nya, dia harus tau bentuk acaranya, audiensnya, artis yang akan tampil, itu harus dikomunikasikan. Kalau enggak dikomunikasikan, hasilnya enggak maksimal, pungkas Sony.