Setelah sebelumnya merilis singgel berjudul ''Renung'' pada bulan Mei 2020, grup musik Payung Teduh kembali menunjukan eksistensi mereka di dunia musik Tanah Air dengan merilis singgel yang diberi nama ''Suar''.
Dalam karya terbarunya ini, Payung Teduh ingin membawa tame yang berbeda, dibuat semasa pandemi melahirkan tema tentang panggilan, yang digambarkan bahwa panggilan seseorang dalam memuji Sang Pencipta.
Melalui lagu ini Payung Teduh ingin memberikan sebuah pengingat kepada manusia, bahwa kita semua merupakan makhluk yang tidak sempurna. Karena itu untuk menuju arah hidup yang baik, menurut mereka manusia perlu diingatkan kembali dengan sebuah suar.
''Suar punya tema tentang panggilan. Panggilan seorang manusia untuk memuji Sang Pencipta. Lewat lagu ini juga, kami ingin memberikan sebuah pengingat bahwa manusia merupakan makhluk yang tidak sempurna, itulah kenapa arah hidup yang lebih baik terkadang perlu diingatkan kembali dalam sebuah isyarat atau Suar tadi,'' jelas Payung Teduh dalam pernyataan resminya.
Menurut Payung Teduh, belakangan ini manusia sedang diuji oleh ujian yang sangat menantang kehidupan dan dengan lagu ini, Payung Teduh bukan ingin menjadi sosok guru, melainkan menjadi pengajak untuk lebih menyadari situasi di sekitar secara seksama, terlebih lagi tentang keberlangsungan hidup di alam semesta.
Dalam proses produksinya, lagu ''Suara'' ini diciptakan dan ditulis langsung oleh Alejandro Saksakame, kemudian untuk Mixing dan Mastering dibantu oleh Wendi Arintyo dari Als Studio. Lalu keseluruhan lagu ini diproduseri dan didistribusikan langsung oleh Payung Teduh.
Melalui lagu ini, Payung Teduh berharap dapat menjadi penanda bahwa Payung Teduh masih akan menjawab kerinduan para penikmat musik, yang selama ini telah menanti karya terbaru dari mereka.
''Suara'' juga merupakan penegasan dari Payung Teduh bahwa mereka akan terus merilis karya-karya terbaru di masa mendatang. Lagu ini sudah dapat didengarkan di berbagai platform streaming digital, maupun di tonton video liriknya pada kanal YouTube resmi mereka.