Ario Bayu termasuk aktor yang membintangi film horor berjudul ''Asih 2''. Di film produksi MD Pictures itu, dia berperan sebagai Razan.
Biasanya, saat syuting film horor, beberapa pemain kerap mendapat gangguan dari makhluk halus karena lokasi pengambilan gambar yang angker. Beruntung, Ario tak mengalami hal tersebut.
''Kalau aku enggak (diganggu), ya. Cuma, ada beberapa teman-teman yang, Katanya, kamu diganggu, dek? Enggak kan? Kalau saya untung banget enggak diganggu. Kalau diganggu, mungkin jadi enggak syuting kali ya,'' ucap Ario saat ditemui di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis (19/11).
Kata Ario, selama pengambilan gambar dilakukan, semuanya berjalan dengan lancar. Kendati demikian, dia tak memungkiri bahwa lokasi syuting film tersebut cukup mencekam.
Proses syuting film yang disutradarai oleh Rizal Mantovani ini, dilakukan di kawasan Bogor dan Bandung pada tiga bulan lalu, kurang lebih selama tiga minggu.
Teman-teman cast atau dari crew kayaknya alhamdulillah tidak ada hal yang terlalu mengerikan atau hal-hal yang horor. Jadi, ya alhamdulillah syutingnya aman-aman. Cuman, kalau dipikir lagi, tempat syutingnya seram juga. Agak bersyukur juga enggak ada yang mengganggu, ungkap Ario.
Ario menuturkan bahwa ada satu lokasi syutingnya di perkebunan dan terdapat banyak pohon tua yang besar. Baginya, melakukan pengambilan gambar di sana jauh lebih mencekam di banding tempat lainnya.
Jadi, itu yang kita pun yang syuting di situ lebih seram juga, ya. Bersama Marsha Timothy nunggu adegan, ya kita keliling gelap. Jadi, untuk menambah kita lebih perform lagi di karakter kita, beber Ario.
Pengambilan gambar pun kebanyakan dilakukan pada malam hari. Malam pun jadi siang, kebanyakan malam. Kita sempat sampai jam 03.00 WIB. Tapi, kita mulainya agak malem, agak sore, katanya.
Lantaran syuting dilakukan di tengah merebaknya virus corona, maka agak sulit untuk mengerkajakan produksi film. Kendati demikian, mereka tetap menerapkan protokol kesehatan, demi mencegah penyebaran COVID-19.
Mas Rizal juga menyampaikan ada protokol yang mekanisme yang kita aplikasikan. Jadi, ada ring tiga, ring dua, ring satu. Jadi, ring satu bisa ke ring tiga dan ring dua. Ring tiga tidak bisa ke ring dua, ring dua tidak bisa ke ring satu, jelas Ario Bayu.
Ring satu bisa masuk ke dalam produksi, dan itu sih yang bikin sulit, bahwa protokol harus kita perhatikan karena kita tidak mau salah satu kawan atau crew dari kita terpapar. Tapi, kita harus fokus dengan pilihan kita untuk menciptakan film horor yang terbaik, sambungnya.