Aisyah Fatinah merupakan salah satu talent Eventori yang berprofesi sebagai penari bale asal Jakarta. Dia sudah mulai menari saat berusia 8 tahun. Awalnya, ia belajar balet di Sumber Cipta ballet Jakarta
Di situ, Aisyah bertemu dengan salah satu maestro balet Indonesia, Farida Oetoyo. Melalui balet, dia mengaku mendapat banyak pelajaran yang berharga dalam hidup.�
�Di situ, aku merasa cinta dengan balet, karena balet bisa mengajarkan aku banyak hal soal kedisiplinan, keanggunan, ketekunan,� ucap Aisyah dalam wawancara dengan Eventori.
Setelah dari situ, Aisyah lanjut belajar balet di Christine Ballet, Bandung. Setelah sekolah balet itu tutup, dia ikut berbagai kelas tari, workshop, menjadi freelance dance photoshoot, hingga akhirnya sekarang mulai membuat proyek sendiri.
�Sekarang, aku juga belajar tari kontemporer sedikit-sedikit untuk ngembangin project charity-ku. Karena aku merasa lagi ada di stage ini dan lebih dewasa dari sebelumnya,� ungkap Aisyah.
Aisyah bilang bahwa dirinya bukan penari kompetisi. �Aku merasa keunikanku adalah menonjolkan rasa dari setiap tarian yang aku bawakan. Memberikan message yang berarti untuk orang lain dari gerakan tarianku,� katanya.
Selama menjadi penari balet, Aisyah bersyukur karena menari menjadi pintu gerbang bagi dirinya untuk bertemu dengan banyak penari dan koreografer yang hebat, serta mendapatkan pengalaman terbaik di atas panggung.
�Pementasan yang aku enggak pernah lupa, pementasan Snow White, karena saat itu aku jadi Snow White-nya dan seperti mimpi jadi nyata,� jelas Aisyah.
Penari yang menjadi inspirasi Aisyah dalam berkarya di antaranya adalah Farida Oetoyo, Misty Copeland, Juliet Doherty, dan Maddie Ziegler.
�Aku mau jadi penari yang bisa membawakan tarian hingga bisa dinikmati audience yang enggak ngerti nari atau awam. Aku mau audience bisa mendapatkan pesan berarti yang bisa membuat hari-harinya lebih baik setiap lihat aku menari,� tutur Aisyah.
Selama menjadi penari balet, Aisyah telah merasakan suka dan duka. Kebahagiaan yang dia rasakan adalah bisa mendapat banyak pengalaman di atas panggung dengan penari lain yang bagus dalam pembentukan karakternya. Selain menjadi penari balet, dia juga berprofesi sebagai dokter.
�Dukanya saat aku menari, karena waktu yang terbagi dengan profesi dokterku. Jadi, aku harus pintar-pintar bagi waktu, dan aku juga masih ngerasa industri tari perlu dikembangkan lagi agar lebih banyak event dan bisa dinikmati oleh orang awam,� ungkap Aisyah.
Lantas, apa harapan yang ingin dicapai oleh Aisyah sebagai penari balet?
�Aku ingin menjadi penari yang lebih berkarakter dan mempunyai 'rasa' dalam setiap tarian yang dibawakan agar bisa menyampaikan pesan yang berarti untuk orang lain, dan tarian dapat diterima dan dimengerti oleh masyarakat awam,� pungkas Aisyah.