Talentori JM, Pianis Asal Surabaya yang Terinspirasi oleh Agnez Mo

Talentori JM, Pianis Asal Surabaya yang Terinspirasi oleh Agnez Mo

Posted: Jan 22, 2022

-

Jason Matthew Utomo atau akrab disapa JM, merupakan salah satu talent Eventori asal Surabaya, Jawa Timur yang berprofesi sebagai pianis.

Pria yang kini berusia 16 tahun ini mulai bermain piano sejak berumur 3 tahun. Awalnya, dia diperkenalkan dengan alat musik tersebut oleh orang tuanya.

�Saya belajar musik dari usia yang cukup muda. Jadi, setelah saya senang, dan orangtua saya juga melihat saya ada talent dalam bermain piano, talent itu dapat langsung diasah,� ucap JM dalam wawancara dengan Eventori.

Luckily, mama saya adalah guru piano. Jadi, 1 sampai 2 tahun pertama itu full di-handle oleh mama saya. Setelah itu, saya dipertemukan with one of the best music teacher juga di sini, Ms. Sienny Debora. Sampai saat ini, saya sudah di-coach olehnya cukup banyak, cukup lama, bahkan mungkin hampir mencapai 12 tahun,� sambungnya.

Setelah puluhan tahun menjadi seorang pianis, JM telah melalui banyak hal. Baginya, salah satu hal yang menarik adalah saat belajar dan mendapat ilmu baru.

�Entah teknik yang baru, ataupun lagu baru yang pasti ada surprise tersendiri dalam setiap pembelajaran itu. Selain itu, pastinya juga pada saat awards, karena saya memang sudah meraih cukup banyak nasional, maupun international awards,� jelas JM.

Bagi JM, yang memberikan inspirasinya dalam berkarya adalah orang-orang yang suka bekerja keras dan cerdas. Dia mengaku tumbuh besar dengan menyaksikan penampilan Lang Lang, salah satu pianis Asia yang terbaik di dunia.

Kendati demikian, prestasi yang paling membanggakan untuk JM bukan dari penghargaan yang dia dapat. Selain itu, JM mengatkan bahwa dirinya juga terinspirasi oleh Agnez Mo.

�Tetapi, yang really means to me adalah how I always treat my talent, my art. Karena one of my biggest inspiration juga Agnez Mo. Aku ingat ketika dia bilang �barang bagus pun kalau lo taruh doang, bakal jadi rongsokan�

�Selain itu adalah bagaimana saya dapat selalu mengontrol diri saya untuk menjadi the best version of myself ketika diatas panggung, no matter what. Even be better and better di setiap performance,� beber JM.

JM senang saat bisa membagikan karya seni yang telah dibuat olehnya dan bisa membuat banyak orang bahagia, mendapat banyak ilmu, dukungan, dan penghargaan. Selain rasa senang, ada juga duka yang dia rasakan.

�Dukanya yang sudah jelas pasti kehilangan cukup banyak waktu, apalagi saya juga masih sekolah. Jika ada kompetisi besar, saya harus bisa menyempatkan waktu berlatih sekitar 7 sampai 9 jam setiap harinya untuk memaksimalkan penampilan. Tapi, itu juga dibikin enjoy aja sih, kan pasti ada prosesnya, dan itu juga proses yang dapat membuat kita terus berkembang,� ujar JM.

Lantas, apa harapan yang ingin dicapai oleh JM sebagai pianis?

�Dapat menginspirasi banyak orang, membagikan art saya ke audience yang luas and break the barrier, serta membuat orang enjoy. Bukan untuk fame-nya, namun the quality of art, and music itu sendiri,� pungkas JM.

Writer: Abdullah Arifin
TAGS:Artis / Talent
SHARE
Recommendation Article