Salman Alfaris merupakan salah satu talent Eventori asal Bandung, Jawa Barat sebagai gitaris. 2006 merupakan tahun pertama dia bisa memainkan satu lagu memakai gitar.
Tiga tahun setelahnya, Salman mulai nge-band dengan membawakan lagu-lagu Avenged Sevenfold, Alter Bridge, Ungu, Pas Band, dan lainnya. Pada 2010, dia punya kiblat dalam ngeband, yakni band Amerika khususnya Paramore.
Salman belajar gitar secara autodidak. Pada awalnya, dia senang memainkan speed. Setiap dikasih slot untuk solo, pasti ingin skill show. Setelah itu, ia berusaha memperluas referensi musiknya.
Kemudian, pada 2012 Salman mulai mendengarkan musik blues, mulai dari BB King, Buddy Guy, Jimi Hendrix, Stevie Ray Vaughan, Eric Clapton, John Petrucci, Andy Timmons, Richie Kotzen, hingga Mateus Asato. Dari situ, dia berusaha menganalisa cara dan karakter mereka masing-masing.
Ternyata, untuk menyampaikan emosi atau pesan lewat gitar itu enggak harus main speed. Tapi, gimana caranya kita menjiwai apa yang kita mainin saat kita pegang gitar dan hal itulah yang akhirnya jadi bekal dan acuan gue dalam bermain gitar, ucap Salman dalam wawancara dengan Eventori.
Dalam bermain gitar, Salman berusaha menjadi unik. Dia melakukannya dengan cara menyampaikan emosi lewat notasi-notasi yang ia pilih. Hingga akhirnya, dia mendapat julukan dari teman-temannya.
Kalau lagunya sedih, si melodi gitarnya pun harus sedih, biar terkesan lebih dramatis aja gitu. Karena gue selalu berusaha kayak gitu, gue sering dapat julukan Gitaris Emosional dari teman-teman, yang mana itu merupakan prestasi buat gue yang bukan siapa-siapa ini, jelas Salman.
Selama menjadi gitaris, Salman pernah mengalami pengalaman unik. Manggung dengan empat band di event yang sama, dengan genre yang beda-beda, katanya.
Dari pengalaman-pengalaman itu, Salman mengaku belajar banyak hal. Bukan hanya seputar gitar, dia juga belajar hidup di mana dia harus menekan keinginan pribadi demi orang lain, harus selalu berkepala dingin, dan harus bisa menerima kritik supaya kedepannya baik buat pribadi ataupun orang lain.
Sampai sekarang, Salman masih memiliki segudang pertanyaan, selalu ingin berdiskusi dan mencari ilmu dari gitaris-gitaris lain. Sebab, setiap gitaris pasti punya keunikan dan ilmunya masing-masing.
Besar harapan gue untuk memperluas jaringan di dunia musisi, karena gue yakin banyak hal-hal di dunia musik yang belum gue tahu. Semoga harapan gue itu bisa terwujud cepat atau lambat dan semoga pandemi ini bisa cepat berlalu sehingga para musisi bisa mendapatkan panggungnya kembali, pungkas Salman.