Setiap 21 Maret diperingati sebagai Hari Teater Boneka di seluruh dunia. Ide untuk memperingati hari ini datang dari seorang teater boneka asal Iran yang bernama Javad Zolfaghari.
Di Indonesia, ada beberapa teater boneka yang berhasil mendunia. Salah satunya adalah wayang, teater boneka tradisional yang aslinya ditemukan dalam budaya Jawa.
Pada 7 November 2003, UNESCO menetapkan wayang kulit, teater boneka bayangan dari Indonesia sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Dalam bahasa Jawa, istilah wayang berarti bayangan atau imajinasi. Wayang juga bisa merujuk pada wayang itu sendiri atau keseluruhan pertunjukan teater.
Saat ini, wayang adalah bentuk teater boneka yang paling kuno dan populer di dunia. Dalam pertunjukan, wayang dimainkan oleh seorang dalang.
Biasanya, pertunjukan wayang bercerita tentang kisah dramatis yang menggambarkan mitologi serta adaptasi dari legenda budaya setempat.
Selain wayang, ada juga kelompok teater boneka asal Yogyakarta yang bernama Papermoon Puppet Theater juga berhasil mendunia.
Teater boneka yang memadukan seni rupa dan seni pertunjukkan ini didirikan oleh Maria Tri Sulistyani dan Iwan Effendi pada 2008.
Pentas pertama mereka berjudul Noda Lelaki di Dada Mona, ditujukan untuk kalangan dewasa.
Pada 2010, Papermoon Puppet Theater membawakan pentas tanpa naskah dialog. Untuk membangkitkan rasa emosional penonton, mereka menggunakan elemen suara.
Sampai sekarang, Papermoon Puppet Theater telah menggelar lebih dari 20 pertunjukan di lebih dari 10 negara.
Beberapa negara yang pernah mereka kunjungi adalah Korea Selatan, Malaysia, Jepang, India, Amerika Serikat, Inggris, Australia, Thailand, dan lainnya.
Papermoon Puppet Theater juga hadir di film Ada Apa Dengan Cinta 2, yang tayang pada 2016 lalu.