Teater KataK, Fasilitator Bagi yang Ingin Belajar Ilmu Teater

Teater KataK, Fasilitator Bagi yang Ingin Belajar Ilmu Teater

Posted: Jan 22, 2022

-

Pada 2007, mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yaitu Ciptoning Hestomo, Paramitha Devi, Schoollaus Daleru, dan Yosep Raharjo Sumanto mendirikan komunitas bernama Anak UKM Teater UMN (AUTUMN).

Dua tahun setelahnya, tepatnya pada 12 Juni 2009, komunitas AUTUMN ini resmi diperkenalkan sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di UMN. Namanya berganti menjadi Teater KataK (Komunitas Anak Teater Kampus) dengan motto �Berani melompat lebih tinggi melewati batasan yang ada".

''Teater KataK dibentuk atas dasar kecintaan pada dunia seni peran. Teater KataK berkembang menjadi fasilitator bagi mereka yang ingin belajar ilmu teater lebih dalam, baik dari segi keaktoran maupun manajerial panggung bagi anggotanya yang merupakan mahasiswa UMN,'' ucap Wennise selaku Pengurus Humas Eksternal Teater KataK dalam wawancara dengan Eventori.

Katak dikenal sebagai hewan yang bisa beradaptasi di air maupun di darat. Sama seperti Teater KataK, mereka memiliki keunikan yang mudah beradaptasi terhadap situasi, terlebih situasi pandemi saat ini yang mengharuskan aktivitas fisik menjadi online.

�Selain itu, Teater KataK tidak hanya komunitas teater saja, tetapi kami menganut nilai kekeluargaan antar anggota. Dari segi pementasannya, Teater KataK membuat naskah yang bersifat friendly, sehingga penonton semua umur bisa menikmatinya,� tutur Wennies.

Sampai sekarang, terdapat sekitar 700 anggota aktif dan lebih dari 1000 anggota jika terhitung dengan anggota non-aktif. Karena Teater KataK adala Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Multimedia Nusantara (UMN), anggota Teater KataK tentunya wajib memiliki status sebagai mahasiswa aktif UMN.

Untuk skill dan kemampuannya, Teater KataK sangat terbuka untuk siapapun karena Teater KataK tidak ada proses seleksi seperti wawancara atau penugasan. Teater KataK bisa diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa UMN yang sudah berpengalaman di teater atau pun yang baru masuk ke dunia teater.�

�Teater KataK tidak hanya menampilkan pementasan saja, tetapi kami juga mengadakan kegiatan pertemuan seperti gathering. Juga dengan adanya bonding bersama para PIC (Person In Charge) yang membimbing mereka di Teater KataK,� jelas Wennies.

Teater KataK mengadakan kumpul rutin apabila ada produksi. Seperti rapat harian BPH dan koor-koor produksi, juga latihan untuk produksi yang sedang berjalan. Namun di tengah situasi dan kondisi merebaknya pandemi virus corona, pertemuan atau kumpul-kumpul dilakukan secara online lewat virtual meeting.

Setelah lebih dari 60 produksi teater yang telah dipentaskan, menurut Teater KataK semuanya sangat membanggakan.�

�Alasannya karena kami percaya bahwa produksi-produksi kami tidak hanya show, tetapi tempat Teater KataK untuk berprogress maju dan melompat lebih tinggi dari batasan yang ada,� katanya.

Untuk kedepannya, Teater KataK akan mengadakan pentas online lagi. Selain itu, mereka akan menyelenggarakan program-program untuk para anggota Teater KataK dan juga calon anggota Teater KataK yang akrab disapa �Kecebong�.

Lantas, apa yang ingin dicapai oleh Teater Katak?

�Yang ingin Teater KataK capai adalah mampu menghasilkan karya terbaik dalam kondisi atau keadaan apapun yang memiliki nilai bermanfaat bagi anggota Teater KataK sendiri maupun masyarakat luas,� beber Wennise.

�Kami juga punya harapan agar Teater KataK dapat lebih banyak lagi menggelar pementasan spektakuler terutama pementasan di gedung kesenian yang dibuka secara umum agar dapat menghidupkan seni teater dan jiwa karya anak muda di Indonesia. Yang terakhir, kami memiliki harapan untuk go internasional karena selama ini Teater KataK belum pernah tembus ke luar negri membawakan seni teater,� sambungnya.

Writer: Abdullah Arifin
TAGS:Komunitas
SHARE
Recommendation Article