Embracing Change: Unveiling the Boundless Potential of a New Phase
Ada satu hal yang gak perlu lagi ditanyakan kepada orang - orang Indonesia bagian timur, dan hal itu adalah “apakah lo bisa nyanyi?” Karena harus diakui bahasa serta cara mereka ngomong aja udah merdu.
Ngomongin dari segi karya juga kayaknya udah gak penting lagi mengingat banyak bakat-bakat dari timur ini yang udah ga perlu lagi dikasih tanda tanya contohnya Glenn Fredly, Andre Hehanuss, Utha Likumahuwa hingga Broery Marantika, siapa sih yang ga tau mereka?.
Nah, ngomongin musisi dari timur, ada satu nih fren penyanyi yang wajib banget lo dengerin ,namanya adalah Teddy Adhitya, pria berdarah Ambon yang memulai karirnya pada tahun 2016 dengan merilis single berjudul “In Your Wonderland”.
Kali ini, Teddy Adhitya kembali muncul dengan merilis single berjudul “Seperti Setiap Hari” yang menjadi single perdanya di tahun 2023 dan bakalan menjadi fase baru dari kiprah musiknya.
Fase Baru?
Kenapa bisa dibilang sebagai fase baru? Di “Seperti Setiap Hari”, Teddy menyanyikan musik yang cukup berbeda dibandingkan dengan materi-materi terdahulu. Tak lagi terdengar murung, karena kali ini ia hadir dengan bungkusan yang ceria, dan balutan musik R&B yang tidak sederhana namun juga tidak rumit, dan yang paling utama, ia bernyanyi dengan bahasa Indonesia.
“Ini mimpi gue sebagai anak Ambon untuk bikin album Indonesia, karena susah untuk ngomongin gue anak Ambon kalau masih merilis lagu dengan berbahasa Inggris. Salah satu intention untuk bikin album ini adalah membawa kembali pride sebagai anak Ambon yang pernah gue rasakan pas kecil,” terang Teddy.
Ngomongin Hopeless Romantic
Single “Seperti Setiap Hari” ini merupakan gambaran seorang Teddy Adhitya yang spesifik membahas tentang situasi hopeless romantic dalam sebuah hubungan percintaan.
Hal itu digambarkan dengan lantang pada penggalan lirik single ini "Kau lebih baik denganku / semua mimpimu juga mimpiku / kan ku jaga baik hatimu / semua tentangmu, semua dirimu” di bagian reff sebagai gambaran jelasnya, yang setelahnya ditutup dengan “Namun kita semua memang cuma manusia / takkan ada yang sempurna” di penghujung lagu sebagai pengingat bahwa apapun hal yang sudah diusahakan, tidak masalah jika ujungnya tidak berbuah manis.
“Se-hopeless romantic-nya, di ujung lagu gue tetep being realistic. Gue bisa bilang kayak lo sama gue bakal baik-baik saja dengan janji manis dan segala macamnya, tapi at the end of the day, kita cuma manusia. Kalau salah ya mohon maaf,” lanjut Teddy.
Nyambi Sebagai Produser
Dalam menggarap single ini Teddy Adhitya dibantu oleh tiga gitaris yang mulai dari Vicky Geovaldi dan Adityar Andra yang merupakan session player di tiap panggungnya, hingga Petra Sihombing yang kembali terlibat.
Untuk mengisi kekosongan bangku produser Teddy turun langsung sebagai produser yang menandai fase baru dari seorang Teddy Adhitya untuk single “Seperti Setiap Hari” ini.
Rangkaian Pembuka Album
Single “Seperti Setiap Hari” merupakan rangkaian pembuka menuju album terbarunya, yang bertajuk “Semua” yang bakal rilis pada 24 Agustus mendatang.
Hadirnya album tersebut berselang tepat tujuh tahun setelah kemunculan Teddy di single perdananya, “In Your Wonderland” pada tahun 2016 silam, yang sengaja dipilih dengan alasan ilmiah dimana tujuh tahun merupakan rentang waktu di manusia melakukan pergantian sel yang selaras dengan fase baru yang ia gagas
Showcase Ocean yang ia gelar beberapa waktu lalu menjadi penutup akan chapter pertama, dilanjutkan oleh kehadiran “Seperti Setiap Hari” sebagai pembuka menuju chapter selanjutnya.
“It’s about time untuk gue punya album Indonesia,” tutup Teddy Adhitya.