Pada Jumat, 20 Agustus 2021, Teddy Adhitya memperdengarkan tiga buah lagu terbarunya pada acara yang hanya dihadiri oleh media secara virtual bertajuk ''Sesi Dengar Teddy Adhitya - Trilogi.''
Setelah sukses dengan dua album berjudul Nothing is Real pada 2017 dan Question Mark pada 2019, musisi kelahiran Yogyakarta ini akhirnya merilis lagu dengan berbahasa Indonesia.
Teddy pun turut menceritakan kisahnya dalam membuat lagu berbahasa Indonesia. Dia merasakan kesulitan merangkai bahasa Indonesia agar terdengar tetap relevan dan menarik, tetapi tidak terlalu puitis hingga susah dimengerti oleh masyarakat.
�Buat gue tuh susah banget buat nyusun kalimat bahasa Indonesia yang terdengar masuk akal, ngak cringe dan nggak over poetic,� jelas Teddy.
Semua singgel yang ada di dalam trilogi ini merupakan lagu yang sangat personal untuk Teddy. Baginya, lagu ini merupakan cerita perjalanan dia kembali menemukan dirinya sendiri, setelah terpuruk bahkan sampai jatuh sakit.
Dalam proses pembuatannya Teddy memutuskan untuk pergi sendirian ke Ubud selama delapan hari hingga akhirnya ia menciptakan lagu berjudul �Langit Favoritku� yang sangat berkesan, karena lagu tersebut membuat penyanyi berusia 30 tahun ini untuk akhirnya berdamai dengan dirinya sendiri.
�Selama ini gue merasa mengubah sesuatu yang di luar diri gue sampai lupa menyelamatkan diri gue sendiri,� ucapnya
Teddy pun sempat menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada sahabat sesama musisi Petra Sihombing, yang telah membuat Teddy akhirnya kembali ingin keluar dan menghadapi masalahnya. Petra juga merupakan salah satu kolaborator dari lagu yang tergabung ke dalam Trilogi ini.
�Pahlawan kesembuhan gue tuh Petra Sihombing. Dia yang ngajak gue keluar dan akhirnya bikin lagu lagi,� ungkap Teddy.
Teddy pun mengakhiri acara sesi dengar dengan menyampaikan bahwa singgel yang berjudul �Langit Favoritku�, �Semestinya�, dan �Masa Depan� nantinya akan dirilis secara terpisah setiap hari Rabu pada tanggal 25 Agustus, 1 september, dan 8 september 2021 mendatang.