Ternyata Butuh Pengorbanan dan Nggak Instan untuk Terjun di Industri Hiburan

Ternyata Butuh Pengorbanan dan Nggak Instan untuk Terjun di Industri Hiburan

Posted: Jul 10, 2022

Bisa bekerja dan jadi pegiat di industri hiburan, khususnya film dan musik, mungkin menjadi salah satu cita-cita atau keinginan mayoritas orang. Melihat para artis hidup glamour, menjadi pusat perhatian, digemari masyarakat, dan bisa hidup dengan karya-karyanya sungguh menyenangkan.

Bisa bekerja dan jadi pegiat di industri hiburan, khususnya film dan musik, mungkin menjadi salah satu cita-cita atau keinginan mayoritas orang. Melihat para artis hidup glamour, menjadi pusat perhatian, digemari masyarakat, dan bisa hidup dengan karya-karyanya sungguh menyenangkan.

Namun, sebelum menjadi terkenal seperti sekarang, mereka melewati proses yang menguras tenaga, pikiran, dan waktu. Ada yang merelakan pendidikannya, ada yang berkali-kali gagal, bahkan ada juga yang dicemooh karena memilih jalan tersebut.

Kali ini, Eventori akan sajikan cerita tentang pengorbanan dan kesetiaan beberapa artis di industri hiburan hingga bisa seperti sekarang.

Adinda Thomas yang relakan 1 tahun kuliahnya demi casting

Sumber: Instagram @adindathomas

Salah satu artis multitalenta milik Indonesia, Adinda Thomas memiliki cerita menarik. Artis yang sempat menyumbang suara untuk band Rumahsakit ini berujar bahwa banyak sekali yang dia korbankan untuk bisa ada di titik seperti sekarang.

“Nyoba casting di mana-mana, bolos kuliah, ngantri berjam-jam, jarang dilirik ketika casting padahal udah hafal dialognya. Aku juga ninggalin kuliah demi bisa ikut casting.” ujarnya

Adinda Thomas yang juga seorang perantau ini rela ngambil pekerjaan yang cukup banyak demi bisa membiayai kuliahnya di Jakarta. 

“Karena kebetulan aku ini perantau, jadi aku mikir bagaimana caranya aku dapat duit untuk kuliahku, tapi aku juga suka dengan pekerjaan itu. Makanya aku coba semuanya, aku coba nyanyi, nge-host, dan semuanya aku coba. Sampai akhirnya aku jatuh cinta di dunia seni peran.” ujar artis yang lahir di Bandung tersebut.

Lalu menurutnya, hal yang menjadi pengorbanan paling besar adalah merelakan kuliahnya selama satu tahun demi ikut berbagai casting. Bahkan dia sampai rela berbohong soal kuliahnya ke orang tua demi bisa terjun di industri hiburan seperti sekarang.

“Aku korbankan satu tahun kuliahku demi bisa dapat karir di dunia entertain. Bolos kuliah berkali-kali demi casting, ngomong ke orang tua kuliah padahal lagi ikut casting.” ujar Adinda Thomas.

Setelah sampai di titik sekarang, Adinda Thomas tetap berusaha untuk berdedikasi di dunia hiburan. Salah satu bentuknya adalah dia rutin movie marathon film-film yang sedang tayang di bioskop Indonesia. 

“Aku berusaha untuk menonton film-film yang sedang tayang di Indonesia. Kadang aku datang ke bioskop untuk movie marathon film-film Indonesia di bioskop. Jadi aku bisa tahu apa yang sedang tren di Indonesia, cast nya siapa aja.” pungkasnya.

Ahmad Tamimi Siregar yang merasa tak ada pengorbanan, melainkan sebuah prosesSumber: Instagram @ahmad_tamimi_siregar

Salah satu tokoh utama di film “Perjalanan Pertama”, Ahmad Tamimi Siregar, mengatakan bahwa dia tak merasa melakukan pengorbanan di industri hiburan. Justru ia menganggap bahwa hal-hal yang sudah dia lakukan adalah sebuah proses dari perjalanan itu sendiri.

52 tahun terjun di industri, entah itu di belakang layar sebagai director ataupun di depan layar sebagai pemain membuat Ahmad Tamimi paham betul apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan di industri ini.

“Aku merasa bukan pengorbanan ya, melainkan sebuah proses. Aku menumpukan segala keinginanku di dunia film, sebagai director ataupun sebagai pemain selama kurang lebih 52 tahun. Itu semua adalah proses hingga aku seperti sekarang.” ujarnya.

Asam garam, pahit manis dunia industri menurutnya adalah sebuah warna dalam hidup itu sendiri. 

“Secara tak langsung, ini adalah passion. Asam garam pahit manis ini seperti warna dalam hidup itu sendiri. Entah manis entah pahit, semua itu pasti dilewati selama kita hidup.” tambahnya.

Hal ini patut kita ingat, karena kalau kita suka dengan suatu hal, yang namanya berkorban menjadi mudah. Bahkan, kita akan menganggap pengorbanan itu adalah proses untuk menuju kesuksesan itu sendiri.

Ramengvrl yang tak peduli dengan opini orang-orangSumber: Instagram @ramengvrl

Salah satu rapper perempuan yang sedang berada di puncak karir, Ramengvrl, ternyata memiliki pengalaman yang luar biasa sebelum berada di titik seperti sekarang.

Ramengvrl berujar bahwa yang dia korbankan adalah opini orang-orang tentangnya. Wajar, karena Ramengvrl sendiri pernah berkata bahwa beberapa lagunya adalah tentang bodoamat-nya terhadap opini orang terhadap sosok Ramengvrl. Namun, hal itu juga yang bisa membuat dirinya menjadi terkenal seperti sekarang.

“Yang gue korbankan adalah, opini orang-orang tentang gue. Gue nggak peduli sama sekali dengan hal itu, and that's why i’m here.” ujarnya.

Lalu Ramengvrl juga berujar bahwa dengan adanya dia di industri selama 5 tahun adalah sebuah bentuk kesetiaan dirinya, meski masih beredar opini-opini tentangnya.

“I been here for 5 years i think, and i’m still here. and i’m not going anywhere. So, there is that?” ujarnya seraya tersenyum.

Bisa kita lihat bahwa pengorbanan akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa, dan apa yang dikorbankan akan kembali lagi ke diri kita. Seperti Ibrahim yang rela menyembelih anaknya, meskipun akhirnya Ismail tetap hidup dan jasadnya digantikan dengan seekor domba. Begitu juga dengan nama-nama di atas, yang rela berkorban demi impian mereka masing-masing di industri hiburan.

Selamat Hari Raya Idul Adha semua!

Writer: Cakra Mahardhika Kevlana
TAGS:Opini
SHARE
Recommendation Article