Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards diselenggarkan 15 November 2021. Beriringan dengan itu, dalam acara Culik (Ucup Ngulik) yang tayang di kanal YouTube Eventori.id, Seno M. Hardjo, salah satu Board of Director (BOD) dari AMI Awards menjelaskan bagaimana di balik layar penyelenggaraan penghargaan musik terbesar di Indonesia.
Seno menjelaskan bahwa, AMI Awards didukung oleh tiga asosiasi musik yang ada di Indonesia, sehingga penyelenggaraan AMI dapat bertahan hingga saat ini. Ketiga asosiasi tersebut adalah Asiri (Asosiasi Industri Rekaman), PAPPRI (Persatuan Artis, Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia), dan KCI (Karya Cipta Indonesia).
“AMI Awards itu yang bikin tiga asosiasi ada Asiri, PAPPRI, dan KCI jadi kuat ya dukungan dari mereka-mereka,” jelas Seno M Hardjo
Perihal kurasi, Seno mengungkapkan bahwa AMI Awards sendiri berkiblat pada ajang penghargaan akbar di Amerika Serikat yaitu Grammy Awards. Di mana sistem kurasi di sana diurusi oleh Naras (National Academy of Recording Arts & Sciences), sedangkan AMI memiliki pengkurasi yang bernama Anggota Suara.
“Untuk kurasi kita ini kan berkiblat ke Grammy Awards, kalau di sana itu mereka punya anggota namanya Naras (National Academy of Recording Arts & Sciences), kalau kita namanya Anggota Suara,” ungkap Seno.
Namun, menurut Seno proses kurasi dari AMI Awards tidaklah mudah, bukan hanya berdasarkan suara terbanyak dari penggemar, namun menggunakan sistem yang dinamakan Academy.
“Cuma kurasinya nggak semudah itu, artinya kita bukan yang berdasarkan SMS (Short Message Service), suara-suara terbanyak dari penggemar itu enggak. Karena sistemnya itu Academy,” sambung Seno.
Sistem Academy tersebut merupakan tim, yang berisikan berbagai pelaku musik, mulai dari kalangan pemusik muda maupun tua, pengamat musik, wartawan musik, maupun radio. Nantinya, mereka akan menyusun kategorisasi lagu-lagu yang mencapai 60 kategori.
“Jadi ada satu tim yang bikin kategorisasi terdiri dari kalangan pemusik, ada pemusik yang masih exist, pemusik legend, pengamat musik, wartawan musik, anak radio, kita kumpulkan untuk membuat kategorisasi. AMI Awards ini, dari anak-anak baru, anak-anak indie sampai keroncong tradisional itu kita urusin, kategorisasinya itu bisa diatas 60 kategori,” jelas Seno
Seno juga menjelaskan mengenai perkembangan zaman yang terjadi seiring majunya teknologi, AMI Awards juga terus beradaptasi dengan menggunakan platform digital untuk menyaring lagu-lagu yang akan dikurasi.
“Kalau dulu kita menelpon mereka, kita jemput bola, kalau sekarang semuanya dimudahkan oleh platform digital. Mau rilis lagu tahun berapa, bulan apa, tanggal berapa udah ketahuan semua,” jelas Seno.
Selain pembahasan mengenai cara kerja AMI Awards tersebut, Seno M. Hardjo bersama Kiki Aulia Ucup juga banyak membahas perihal lainnya yang dapat disaksikan pada program Culik (Ucup Ngulik) di kanal YouTube Eventori.id.