The Panturas Sajikan Melodi Lintas Etnis Di Lagu Balada Semburan Naga

The Panturas Sajikan Melodi Lintas Etnis Di Lagu Balada Semburan Naga

Posted: Jan 22, 2022

-

Band beraliran surf-rock The Panturas, merilis singgel terbaru mereka yang berjudul Balada Semburan Naga. Lagu tersebut kaya akan instrumentasi dari berbagai melodi lintas etnis.

Hal tersebut tak hanya diwujudkan dalam musik, tapi juga berwujud visual. Seperti pemakaian warna merah, warna yang identik dengan budaya Asia Timur, pada sejumlah kanvas artwork mereka.

Kompartemen musik masih didominasi warna surf-garage rock A Go-Go 60-an, yang merupakan identitas orisial band yang beranggotakan Abyan Zaki Nabilio (Vokal/Gitar), Rizal Taufik (Gitar), Bagus Gogon Patria (Bas), dan Surya Fikri Asshidiq (Drum) ini.

Balada Semburan Naga menjadi unik saat dikawinkan dengan celotehan cablak ala Betawi, persis tembang-tembang gambang kromong milik Benyamin Sueb. Sementara itu, intro lagu ini terdengar seperti petikan pembuka sinema kung fu Mandarin.

Kami telah mengeksplorasi corak suara yang aneh di sini. Tidak lagi cuma empat orang yang memainkan gitar, bas, dan drum, tapi mulai berani menggunakan instrumen lain seperti keyboard, tehyan (biola betawi) dan synthesizer, ucap Bagus dalam keterangan pers yang diterima Eventori, Jumat (13/11).

Kata Bagus, semuanya bisa terlaksana dengan matang berkat produser Lafa Pramoto. Keputusan bekerjasama dengan produser, diambil demi memaksimalkan eksplorasi yang ideal.

Keinginan keempat personel The Panturas pun dapat terakomodasi dengan baik. Mulai dari keseimbangan aransemen musikal, eksperimen maupun kesempurnaan tata suara, tersaji melalui kecerdikan Lafa Pratomo dalam membaca potensi yang dimiliki.

Di lagu ini, vokalis eksentrik dari band hard core punk The Kuda Adipati, menjadi penyanyi tamu yang memerankan sosok ayah yang galak dari seorang gadis yang hendak diajak berkencan oleh pemuda seniman urakan bernama Topan.

Lirik Balada Semburan Naga bercerita tentang konflik klasik perbedaan kelas yang dituturkan melalui analogi tokoh fiksi Tionghoa, seperti Pak Wijaya dan Tan Peng Liang, yang diambil dari novel Ca Bau Kan karya Remy Sylado.

Balada Semburan Naga merupakan imajinasi pop cemerlang. Sebuah kisah pilu yang dialirkan secara jenaka. Musiknya dipenuhi estetika orientalis Asia, untuk menyalurkan minat dansa para pendengarnya.

Setelah merilis Balada Semburan Naga, rencananya band asal Jatinangor, Jawa Barat ini akan merilis album kedua mereka pada pertengahan 2021 mendatang.

Konsep album kedua nanti ibarat berada di dalam sebuah kapal yang berisi banyak orang dari berbagai macam budaya. Ada Cina, Jepang, Arab, Eropa, Amerika, dengan segala cerita dan permasalahan yang dimiliki, tutur Surya.

Kami merangkul mereka lalu coba menafsirkannya ke dalam bentuk musik yang beragam. Fusion dari surf rock, garage, rockabilly, Arabian, waltz sampai irama Melayu, sambungnya.

Pada 2018, The Panturas merilis album Mabuk Laut. Beberapa lagu yang dirilis oleh mereka di antaranya adalah Queen of the South, Gelora, Putra Petir, dan You and Me Against The World.

Writer: Abdullah Arifin
TAGS:Artis / Talent
SHARE
Recommendation Article