Home recording sessions, where the beats flow and the magic grows! Turning your humble space into a creative sanctuary, capturing your musical vision one track at a time. No need for fancy studios, just you, your passion, and a DIY setup.
Zaman yang semakin canggih membuat barrier dalam berkarya tuh makin runtuh satu per satu. Salah satunya adalah proses rekaman. Dulu, lo sewa studio, beli pita, dan cuma bisa 16 track. Sekarang? Lo bisa rekaman di rumah tanpa batasan track, dan nggak perlu takut salah karena bisa diulang dan disambung.
Modalnya hanya butuh PC atau laptop yang ada DAW (Digital Audio Workstation), USB audio interface, kabel instrument, kabel XLR, speaker monitor, headphone dan microphone (untuk vocal). Hahaha simple kan?
Tapi karena simple ini kadang orang jadi ngegampangin, terus banyak hasil yang ‘kurang’ maksimal sehingga rekaman di rumah tuh seakan jelek banget gitu. Padahal mah nggak. Billie Eilish di album pertamanya, rekaman di rumah kok HAHAHA!
Terus, gimana caranya biar hasil rekaman lo di rumah bisa setara sama di studio? Di sini, gue akan tulis tips rekaman di rumah biar hasilnya maksimal!
Tips Rekaman di Rumah yang Pertama, Equipment Lo Harus Sehat!
Guitar, bass, kabel-kabel, sampai audio interface lo harus sehat. Hmm maksudnya tuh nggak ada kendala sama sekali. Biar apa? Biar audio yang dihasilkan juga maksimal. Nggak mau kan lo tiba-tiba ada bunyi ‘kresek-kresek’ dan noise saat rekaman?
Terus, untuk senar gitar dan bass usahakan baru dan fresh ya! Jujur, ini tuh berpengaruh banget sama sound yang dihasilkan. Kalau pakai senar baru, sound lo bakal lebih open dan brightness-nya tuh enak banget. Kalau nggak percaya, coba aja!
Kalau Pakai Drum Midi, Usahakan Mainin Velocity Ya!
Tips rekaman di rumah yang kedua adalah velocity! Semakin canggihnya teknologi, kini sound akustik drum yang ada di studio bisa lo buat hanya menggunakan virtual instrument. Bahkan, pilihan kit-nya lengkap. Lo bisa beli, ataupun gratisan (please, jangan pakai bajakan) HAHAHA!
Tapi, ada satu hal yang membuat sound drum virtual ini terdengar robot banget. Yap, velocity. Jadi, lo harus bisa adjust si velocity ini supaya terdengar lebih human. Terus, ghost note di snare juga bikin impact yang lumayan besar di hasil rekaman lo.
Kalau lakuin ini, gue jamin orang-orang yang denger lagu lo bakal mengira drum-nya rekaman di studio!
Digital Amp? No Problem!
Tips rekaman di rumah yang lo baca di luar sana pasti menyarankan menggunakan digital amp. Tapi, banyak yang mengira kalau suara digital amp yang ada di software maupun multi-fx nggak sebagus real amp! Padahal, lo bisa tweak itu sampai mendekati real amp. Gue bakal spill caranya buat lo para gitaris dan bassist!
Pertama, lo harus punya plugins amp yang bisa load Impulse Response cabinet. Seperti Amplitube 5 yang gue pakai. Kalau nggak punya, lo bisa download IR loader yang free.
Setelah itu, lo pilih mau pakai amp apa. Kalau udah dapat sound-nya, langsung pilih IR yang mau dipakai. Banyak kok file WAV IR yang bertebaran di internet. Fyi, IR ini tuh frequency response dari sebuah cabinet beneran yang direkam menggunakan microphone.
Kalau udah dicoba, lo pasti bakal ketagihan karena se-simple itu sekarang!
Gain Staging yang Bagus!
Ini dia! Tips rekaman di rumah yang sering lewat untuk dibahas, padahal ini fundamental banget yaitu gain staging. Bahasa simple-nya, lo harus make sure gain input yang masuk ke DAW lo itu nggak berlebihan dan clipping! Jadi, saat masuk proses mixing nanti nggak ribet. Saran gue, input levelnya maksimal ada di -9dbfs. Lo bisa liat di mixer panel DAW lo kok!
Karena banyak banget case, kalau rekaman di rumah tuh gain staging-nya berantakan. Kenapa? Karena kebanyakan orang ngincer kencengnya aja! Soalnya, secara alamiah telinga ketika akan merasa bunyi itu lebih bagus ketika volume-nya kenceng.
Nah, dibanding lo ngencengin gain di soundcard atau audio interface, mending lo gedein master volume aja!
Oke, kira-kira itu aja sih tips buat lo yang mau coba rekaman di rumah sendiri! Selamat mencoba!