Setelah merilis single terbaru “Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk”, band alternative-pop Lomba Sihir akhirnya melepas music video lagu tersebut. Ini jadi pelengkap manis dari rangkaian era baru Lomba Sihir yang menghadirkan musik ‘reflektif’ ketimbang ‘sarkastik’.
Ada Unsur Komedi di Music Video-nya
.png)
Music video “Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk” dihadirkan oleh Lomba Sihir dengan sentuhan komedi di dalamnya.
Mereka mengajak Adri Imad Khadifa ‘Tolekobra’ dari Bujang Rimba sebagai pemeran utama, konsepnya adalah menceritakan sosok pria yang ditimpa kesialan di hal-hal yang dilakukannya sehari-hari.
Lomba Sihir dibantu oleh Made Platina Sanjaya sebagai penulis cerita sekaligus sutradara bersama Habille Elgieano. Untuk sinematografinya, mereka mempercayakan ke Haikal ‘Stone’. Post production dipegang oleh Assa D Buana bersama Made Platina Sanjaya di penyuntingan gambar.
Pendekatannya Lebih Santai
“Sepertinya dari awal terpilih secara natural oleh semua pihak karena dasarnya di lagu ini Lomba Sihir berusaha menyikapi kesialan dengan pendekatan yang ‘santai’, bahwa jika Ia muncul maka ya tidak cara lain untuk menanggapinya selain ditelan dan move on,” ungkap Lomba Sihir.
“Kami tak ingin mengemas lagu ini menjadi sesuatu yang terlalu serius—mungkin karena ada terbesit pikiran saat menulis bahwa justru jika hal naas ditanggapi dengan terlalu serius, Ia akan benar menjadi besar dan signifikan,” lanjutnya.
Cuma Mau Menghibur, Nggak Lebih
Lewat rilisnya single ini, Lomba Sihir seakan ingin bilang kalau mereka selalu punya gagasan untuk disampaikan ke pendengarnya.
Mereka juga bilang, kalau music video “Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk” tujuannya hanya untuk menghibur, nggak lebih.
“Pada hakikatnya musik, kesenian dan segala bentuk turunannya juga bagian dari hiburan, maka mungkin tidak ada niat lain selain untuk menghibur kawan-kawan yang menonton musik video ini, kali ini dengan pendekatan komedi. Semoga berkenan untuk semua pendengar dan penonton,” tutup Lomba Sihir.
Tentang Lomba Sihir
Lomba Sihir, band alternative-pop yang terdiri dari Baskara Putra, Enrico Octaviano, Natasha Udu, Rayhan Noor, Tristan Juliano, dan Wisnu Ikhsantama, muncul di tengah pandemi dengan album debut "Selamat Datang Di Ujung Dunia," yang membawa mereka ke puncak skena musik independen Indonesia. Album ini masuk daftar "The 25 Best Asian Albums of 2021" oleh NME Asia.