Dalam pernyataan resminya, Yura Yunita mengungkapkan bahwa dirinya tumbuh dan berkembang di keluarga dengan mayoritas beranggotakan perempuan, yang membentuknya menjadi anak perempuan yang mandiri dan berani dalam mengambil keputusan.
Dalam bermusik pun, Yura melalui banyak perjalanan panjang yang tidak mudah, namun semua itu dijadikannya sebagai pemantik untuk terus jujur berkarya dan menulis lagu-lagu yang ada di album ketiganya ini yang diberi judul Tutur Batin.
Bagiku, Tutur Batin mengartikan suara hati terdalam dan dengan penuh keyakinan bahwa aku tidak akan lagi mengkompromikan nilai-nilai yang kupunya sebagai perempuan. Banyak dari kita yang pernah dianggap tidak cukup, dianggap tidak sempurna, ditutup langkah dan kesempatannya, ungkap Yura
Dirinya kemudian menambahkan bahwa dengan berbagai tantangan, dirinya mengajak para perempuan untuk kembali berdiri dan membuat jalan sendiri dan mengungkapkan bahwa mengejar kesempurnaan tidak pernah akan ada habisnya.
Namun semakin jalan kita ditutup, semakin kita sebagai perempuan akan berdiri lebih tegak dan bisa membuat jalan kita sendiri. Dari banyaknya tantangan yang kulalui aku belajar bahwa mengejar kesempurnaan ngga akan ada habisnya, hingga kita bisa menerima diri kita apa adanya, Sambungnya
Dalam album ketiganya ini, Yura ingin menyampaikan ungkapan sejujur-jujurnya, dimana baginya manusia melewati berbagai fase perjalanan dimulai dari pertemuan, kehilangan, penyangkalan, amarah, berandai, depresi, hingga proses penyembuhan dengan merayakan seluruh proses kehidupan.
Lewat album ini aku ingin menyampaikan ungkapan hati terdalamku yang sejujur-jujurnya. Tutur batin dalam fase perjalananku sebagai manusia yang melewati pertemuan, kehilangan, penyangkalan, amarah, berandai, depresi, hingga proses healing, menerima semua yang terjadi dan merayakan semua proses kehidupan, jelas Yura.
Sampul album dari Tutur Batin ini juga terbilang unik, yaitu dengan menunjukan wajah Yura yang tanpa riasan, dan berjerawat. Menurut Ari Renaldi salah satu produser dari album ini, Yura benar-benar ingin memperlihatkan keaslian dirinya dan merupakan proses pendewasaan diri baik secara musik maupun personal.
Sampul album, wajah tanpa riasan, jerawat, inilah aku apa adanya, yang mungkin jarang banyak orang lihat. Secara keseluruhan, proses penggarapan album Tutur Batin menggambarkan proses pendewasaan Yura baik secara konsep, tema, musik dan lirik. Ketika album kedua terdengar personal, maka album ketiga ini makin terasa personal. Tema yang diangkat sangat relate bagi kebanyakan orang dan berani mengungkap hal-hal yang sebelumnya tidak banyak dibicarakan, jelas Ari Renaldi
Salah satu bentuk pendewasaan Yura dalam bermusik adalah dengan menggandeng beberapa produser yang menambah kaya musikalitas dari albumnya ini, dirinya juga mengungkapkan bahwa Yura selalu mengingat dari mana dirinya berasal yang ditunjukan dengan lagu berbahasa sunda yang diberi judul Bandung. Ari juga mengungkapkan harapannya agar karya Yura ini dapat menyentuh para pendengarnya.
Secara musikal juga banyak bereksperimen dan mencoba hal baru, mulai dari kolaborasi dengan beberapa produser lain sehingga menambah kaya musikalitas album ini. Yura juga selalu menjunjung tinggi akar dari mana ia berasal, sehingga kembali membuat lagu dalam bahasa Sunda yang berjudul Bandung. Harapan saya, semoga karya Yura ini bisa menyentuh hati para pendengarnya, sambungnya.
Yura menutup pernyataan resminya dengan sebuah ungkapan, dimana dirinya merayakan ketidaksempurnaan yang ada dalam dirinya dan mencoba menjadi apa adanya melalui album Tutur Hati.
Aku tak sempurna, namun memang tak perlu sempurna. Akan aku rayakan apa adanya bersama album ketigaku. Mari mulai. Ini ceritaku. Tutur Batinku pungkas Yura.