"Cidro Asmoro" dari Ndarboy, Bukti Kalau Dangdut Pop Jawa Bukan Musik Kampungan

"Cidro Asmoro" dari Ndarboy, Bukti Kalau Dangdut Pop Jawa Bukan Musik Kampungan

Posted: Jan 22, 2022

Musik daerah terutama pop dangdut Jawa kini semakin meramaikan industri hiburan nasional, tidak hanya semakin banyak yang mendengarkan

Musik daerah terutama pop dangdut Jawa kini semakin meramaikan industri hiburan nasional, tidak hanya semakin banyak yang mendengarkan, musik pop dangdut Jawa juga semakin diakui secara kualitas. Salah satu diantara banyak musisi tersebut adalah Ndarboy, solois dangdut asal Yogyakarta yang mulai dikenal secara umum pada tahun 2017 lalu.

Pada penghujung tahun ini, musisi bernama asli Helarius Daru Indrajaya (Daru) merilis album penuh keduanya yang diberi judul Cidro Asmoro, yang tidak hanya dirilis secara digital seperti album sebelumnya, namun juga dirilis secara spesial dengan rilisan terbatas berbentuk boxset album fisik.

Album yang berisikan sepuluh lagu ini telah ditulis oleh Ndarboy sejak dua tahun lalu, dirinya mencoba mengangkat kisah nyata perjalanan asmara yang cedera dan merana. Seperti biasanya, album ini pun tetap dibawakan dengan lirik serta aransemen khas pop dangdut Jawa ala Ndarboy.

Baca Juga : AGNEZ MO, Lyodra, dan Novia Bachmid Bela Negara Lewat Karya

Ndarboy juga menyarankan untuk mendengarkan lagu-lagu di album ini secara berurutan, karena dirinya telah merangkai sebuah cerita proses perjalanan kisah asmara, dari pertemuan sampai dengan sakit hati, dan mengikhlaskan.

"Secara keseluruhan, album ini menceritakan proses perjalanan, pertemuan, percintaan (asmoro), ingkar janji (cidro), sakit hati, ketuhanan, pewayangan, alam dan budaya, lalu pada akhirnya mengikhlaskan. Alangkah lebih baiknya mendengarkan secara berurutan dari track 1 sampai 10, maka kamu akan dibawa ke dalam suatu kisah perjalanan yang luar biasa," ujar Ndarboy.

Selain memiliki cerita yang berkesinambungan, Ndarboy juga mencoba menyuguhkan suatu hal yang unik yaitu membuat musik video berseri yang tentu menambah maksimal pengalaman audio visual pendengar setianya.

Baca Juga : Krisis Iklim Harus Dibenahi, Kaka "Slank", Rara Sekar & Melanie Subono Buka Suara

Musik video berseri ini rencananya akan dirilis setiap bulan mulai dari Januari sampai dengan Oktober, dengan satu lagu setiap bulannya. Sehingga keseluruhan lagu yang ada dalam album ini memiliki representatif berbentuk audio visual yang menambah holistik pengalaman mendengar. Selain itu, Ndarboy juga akan merilis setiap lagu dalam album ini secara digital dengan treatment yang sama, yaitu satu setiap bulannya.

"Nanti setiap sebulan sekali akan dirilis satu lagu beserta video klipnya, konsepnya music video series. Beberapa lagu bocorannya ada 'Dalan Gronjal', 'Selamat Tinggal Kekasih', dan 'Koyo Jogja Istimewa'. Jujur tiga lagu itu jadi lagu yang paling berkesan dan membekas di album Cidro Asmoro," kata Ndarboy.

Melalui album ini Ndarboy juga ingin meyakinkan seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih menghargai lagu dangdut, yang bukan lagi hanya untuk segmentasi tertentu, terutama untuk musik pop Jawa yang dirinya usung.

"Saya ingin dangdut tak cuma harus dikenal cuma gara-gara viral di media sosial dan berdasarkan view di YouTube melulu. Menurut saya, seniman yang baik adalah seniman yang tetap harus punya 'karya jadi', monumental, dan bisa disimpan dengan baik oleh masyarakat, terutama penggemar. Intinya melalui Cidro Asmoro ini saya ingin membuktikan kepada siapa saja, Jowo iso! Sekaligus jadi saksi perjalanan karier berkesenian saya selama ini," papar pria asli Pandak, Bantul, ini.

Sebagai penutup, Ndarboy juga ingin masyarakat Indonesia untuk menyadari bahwa musik dangdut bukan lagi "musik kampungan" yang segmentasinya pada kelas menengah kebawah. Dirinya pun sangat optimis bahwa musik dangdut, terutama Jawa akan naik kelas jika masyarakat ingin berbangga bahwa musik dangdut adalah identitas kita semua.

Writer: Abdullah Arifin
TAGS:Artis / Talent
SHARE
Recommendation Article